Rabu, 11 Desember 2019
Acehsatu.com
  • Home
  • Politik
  • Ekbis
  • Komunitas
    • Edukasi
    • Lingkungan Hidup
    • Teknologi
    • Seremonial
  • Opini
  • Gaya Hidup
    • Budaya dan Seni
    • Cerpen
    • Potret
    • Sosok
    • Hiburan
  • Wisata
    • Religi
    • Destinasi
    • Kuliner
    • Ticketing
  • Otomotif
  • ONTV
    • Breaking News
    • Dialog Naggroe
    • Jendela Nanggroe
    • Rakan Shoot
  • Acehnesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Politik
  • Ekbis
  • Komunitas
    • Edukasi
    • Lingkungan Hidup
    • Teknologi
    • Seremonial
  • Opini
  • Gaya Hidup
    • Budaya dan Seni
    • Cerpen
    • Potret
    • Sosok
    • Hiburan
  • Wisata
    • Religi
    • Destinasi
    • Kuliner
    • Ticketing
  • Otomotif
  • ONTV
    • Breaking News
    • Dialog Naggroe
    • Jendela Nanggroe
    • Rakan Shoot
  • Acehnesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Acehsatu.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Kolom Muhrain

Ironisme Sajak Din Saja dalam Kotak Pandora [Apresiasi Sajak Din Saja]

Muhrain Muhrain
8 Februari 2018
di Kolom Muhrain

Kepada Yang Terhormat

Oleh: Din Saja

Apakah pembangunan untuk rakyat, tidak
Apakah hasil kekayaan bumi untuk rakyat, tidak
Apakah dunia bisnis dan perdagangan milik rakyat, tidak
Apakah kedaulatan milik rakyat, tidak
Apakah pendidikan untuk mencerdaskan rakyat, tidak
Apakah demokrasi untuk rakyat, tidak
Apakah kebebasan milik rakyat, tidak
Apakah kesenian dan kebudayaan dari rakyat, tidak
Apakah seluruh rakyat sudah sejahtera, tidak
Apakah kesehatan gratis untuk rakyat, tidak
Apakah listrik dan air minuman gratis untuk rakyat, tidak

Apakah rakyat jadi pengungsi di negeri ini, benar.

Banda Aceh, 7 Februari 2018.

Ironisme terbaca begitu kuat dalam sajak-sajak Din Saja. Penyair yang juga seniman teater tersebut berbicara tentang keseharian manusia Indonesia, gamblang dan menjauh dari pemakaian diksikalitas kiasan dan klise.

Selain ironi, selaku pembaca banyak sajak Din Saja, penulis menangkap pesan “Kotak Pandora” melalui pemakaian fakta puitis yang dipapar diksi-diksi Din dalam kinerja menyairnya.

Tanpa menangguhkan makna, sebagaimana gaya penyair terdahulu, misalnya saja pada angkatan “bagai dara di balik tirai”, angkatan sastra puisi masa dahulu itu ternyata membawa pilihan menyingkap makna secara tidak langsung, tersirat. Penuh ketidakterusterangan, atas dasar peristiwa-peristiwa politik yang menyengsarakan apa saja termasuk “suara jiwa” sang penyair.

Perbandingan zaman termasuk pula cara menengadah ilusifitas, endapan jiwa dan bahkan suara nurani manusia yang seperti apakah lagi hendak dibungkam zaman.

Di saat tersebutlah manusia penyair mengambil peranan bahasa untuk meluruskan ketimpangan pranata sosial dan kasta serta moralitas yang unduh di luar yang seharusnya dimiliki bangsa yang merdeka menyuarakan soal-soal kehendak hidup yang merdeka.

Meskipun pembaca tidak diajak berputar-putar untuk memperoleh makna dari sajak yang ditulis penyair Din Saja, namun sajak-sajak yang ditulisnya tetap punya potensi artikulasi yang sublim, menohok akal pikir sekaligus menekuni dunia kesadaran.

Nilai-nilai dipertanyakan dengan penguatan yang bersahaja, respon penyair atas kesadaran yang terus ditutupi oleh hidup yang kian mengancam akal sehat dari pola berbuat manusia zaman kini.

Akhirnya logika dan rasionalitas “menyerang” sebagai diksi pilihan, kekuatan puitik sesekali lahir dari nada jiwa sebagai penyair “penyaksi”, terkadang malah penyairnya sendiri sebagai ‘aku-an’ yang sangat sadar atas upaya penyampaian dirinya sebagai manusia pengalami ketimpangan, sadar yang tidak lagi disimpan di balik tilam. (*)

Berita selanjutnya

Kelompok Tani Aceh Besar Pelajari Cara Tanam Pangan Hidroponik

Diskusi tentang Berita Ini

  • Trending
  • Komentar
  • Terbaru
Foto: dok. Instagram Retno Paradinah

Zul ‘Zivilia’ Hukuman Seumur Hidup, Istrinya Menangis Histeris

9 Desember 2019
Ilustrasi Ikan Oarfish (Instagram/@uozuaquarium_official)

Heboh Pertanda Tsunami, Ikan Oarfish Muncul di Kepulauan Selayar Sulsel, Ini Kata BMKG

10 Desember 2019
Kakak perempuan Ilyas menunjukkan foto adiknya (Foto: Adhar Muttaqin)

Ilyas Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Malaysia, Keluarga Syok

8 Desember 2019
Sisi Asih, Pramugari Garuda/Foto: Sisi Asih / Ig

Ini 7 Fakta Sisi Asih, Pramugari Cantik yang Masuk Sengkarut Garuda Indonesia

11 Desember 2019
Dubes RI untuk Arab Saudi dan Wakil Tetap di OKI, Agus Maftuh Abegebriel (Foto: Mardi Rahmat/20 detik)

Ini Tiga Syarat yang Harus Dipenuhi Rizieq Shihab Agar Bisa Cepat Pulang ke Indonesia

11 Desember 2019
Ilustrasi mal di Jakarta (rifki/detikcom)

Kenapa Asosiasi Mal Ramai-ramai akan Gugat Pemprov DKI ke MA?

11 Desember 2019
Acehsatu.com

Leading NEWS Source for Aceh and Region.

PT Aceh Satu Media

  • Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Media Sosial

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Politik
  • Ekbis
  • Komunitas
    • Edukasi
    • Lingkungan Hidup
    • Teknologi
    • Seremonial
  • Opini
  • Gaya Hidup
    • Budaya dan Seni
    • Cerpen
    • Potret
    • Sosok
    • Hiburan
  • Wisata
    • Religi
    • Destinasi
    • Kuliner
    • Ticketing
  • Otomotif
  • ONTV
    • Breaking News
    • Dialog Naggroe
    • Jendela Nanggroe
    • Rakan Shoot
  • Acehnesia

Leading NEWS Source for Aceh and Region.