ACEHSATU.COM – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk memberi penjelasan terkait insiden ‘penahanan’ penumpang. Insiden ini terjadi pada 4 Januari lalu dengan rute Jakarta-Bali.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga meminta Garuda Indonesia memberi penjelasan kepada publik agar publik tahu kondisi sebetulnya.
“Kita sudah minta Garuda menjelaskan kepada publik kejadian itu, sesuai kronologis supaya publik mengetahui kondisi sebetulnya,” katanya kepada detikcom, Senin (6/1/2020).
Sebagai informasi, kabar penahanan penumpang tersebut disampaikan akun Facebook Jumailiana Iwan. Seperti dikutip detikcom, Senin (6/1/2019), Iwan mengunggah salinan gambar berisi curhatan penumpang lewat Twitter dengan akun @jesswjk atau Jessica.
Jessica bercerita, pada 4 Januari lalu ia naik pesawat Garuda GA404 dengan tujuan Bali. Ia terbang bersama suami dan 3 anaknya. Sesaat sebelum mendarat, anaknya yang paling besar ingin buang air besar. Saat itu, kapten telah meminta penumpang untuk mengenakan sabuk pengaman. Sang suami sempat meminta izin, tapi pramugari menolak dengan alasan keamanan.
Sang suami pun menggerutu. Namun, suami Jessica menggerutu kepada dirinya. Wajar, kata Jessica, karena suami khawatir kondisi anaknya.
Singkat cerita, pendaratan berlangsung dengan baik. Si suami membawa anaknya ke toilet.
Saat Jessica dan keluarga mau meninggalkan lounge, mereka ditahan oleh lounge attendant. Katanya, kapten mau bicara.
“Nah di sini gue curiga, karena di depan lounge udah ngumpul sekitar 7-8 petugas Avsec dan Gapura (ground handlingnya Garuda), 3 orang pilot dan 6 pramugari. Karena gue bingung, jadi gue request orang tua gue untuk duluan jalan keluar, kita kan nggak tau ya ada apaan,” cuitnya.
Jessica kembali ke lounge. Lalu, petugas Avsec memintanya untuk menunjukkan boarding pass. Petugas itu kembali mengatakan kapten mau bicara. Di sana, Jessica mendengar jelas si kapten meminta agar menahannya.
“Captainnya berujar lagi, ‘Ni tahan semua orang nih!’ ke Avsec. Gue makin bingung dong, gila gue uda bayar premium kenapa diperlakukan seperti penjahat TANPA ALASAN YANG JELAS. Suami gue bilang lagi, ‘ini ada apa ya’,” papar Jessica.
Lalu, si kapten bertanya ke suami, sudah bicara apa saat penerbangan. Sang kapten yang tak diketahui namanya itu juga bertanya menghina apa saat penerbangan. Sontak, sang suami kaget.
“Suami gue bilang, ‘Hah? Kapan kita menghina Garuda? Apa buktinya? Coba tunjukin ke saya. Captainnya bikin gesture manggil ke arah pramugari yang bergerombol di depan, lalu pramugari yang serving kami di business class dateng. Pramugarinya ‘Saya denger bapak bilang Garuda tai,” terang Jessica. (*)