ACEHSATU.COM – Sebuah riset di Harvard University tengah jadi perbincangan. Riset ini memperkirakan bahwa seharusnya virus corona 2019-nCoV sudah masuk Indonesia, meski faktanya hingga kini belum ada satupun kasus yang terkonfirmasi positif. Sebagian menyebut alat deteksi virus corona baru belum dimiliki Indonesia.

Menanggapi hal ini, dr Achmad Yurianto Sekretaris Direktorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI menegaskan saat ini Indonesia sudah memiliki alat yang mampu mendeteksi langsung virus corona baru yang awalnya mewabah di Wuhan. Alat ini mampu mendeteksi langsung 2019-nCoV.
“PCR yang baru yang juga digunakan oleh Singapore dan juga digunakan oleh Australia. Di mana di dalam sistem PCR ini kita hanya dihadapkan pada pilihan nCoV atau bukan, sehingga pemeriksaannya bisa lebih cepat, satu hari selesai, nggak tiga hari seperti kemarin,” katanya saat ditemui di Gedung Adhyatma Ruang Naranta Pers, Senin (10/1/2020).
Ia menjelaskan alat tersebut hanya bisa menunjukkan apakah seseorang terkena novel coronavirus atau tidak. Virus corona lain tidak bisa dideteksi melalui alat tersebut.
“Sekali pun corona yang lain nggak bisa dideteksi lewat itu,” tambahnya. (*)