ACEHSATU.COM [ BANDA ACEH – Menteri Dalam Negeri RI, Muhammad Tito Karnavian memberi saran kepada Gubernur dan Bupati/Walikota di Aceh agar capaian vaksin di semua daerah di Aceh mencapai 70 persen hingga akhir 2021. Diantara strateginya dibutuhkan kerja keras dalam meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama di masing-masing daerah dengan melibatkan pemerintah daerah,TNI,Polri. Selain itu juga dilakukan vaksinasi terpusat, vaksinasi berbasis administrasi mulai dari RT/RW dan sistem jemput bola door to door.
“Sekarang rendah sekali cakupan vaksinasi harian, semua daerah menurun,” ujar Mendagri dalam rapat koordinasi percepatan vaksinasi bersama Forkopimda Aceh dan seluruh bupati/wali kota, di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Selasa, (14/12/2021).
Dijelaskan mantan Kapolri ini, agar capaian vaksinasi Aceh secara akumulatif mencapai 70 persen, maka capaian vaksinasi setiap kabupaten/kota harus merata mencapai 70 persen karenanya capaian vaksinasi setiap harinya harus terus ditingkatkan secara signifikan.
“Bila capaian vaksinasi harian berjalan lambat dikhawatir stok vaksin yang masih tersisa di kabupaten/kota di Aceh berpotensi kadaluarsa sehingga tidak dapat digunakan lagi,” ujar Tito.
Menurut jenderal Tito, angka 70 persen dapat dipercepat dengan dukungan bersama, untuk itu bupati/walikota harus bergerak serentak bukan hanya pemerintah daerah namun TNI dan Polri, Bin, Jaksa dan semua stakeholder lainnya harus juga terlibat menggenjot capaian vaksin.
Dalam kesempatan itu, Tito menyebutkan sejumlah strategi yang dapat diterapkan di Aceh agar capaian vaksinasi meningkat hingga 70 persen dalam tahun 2021 ini. Pertama ia menyarankan agar menggelar vaksinasi terpusat, sehingga masyarakat bisa mendatangi tempat tersebut secara massal.
“Strategi ini sudah diterapkan seperti di Gedung Banda Aceh Convention Hall,” kata Tito.
Berikutnya pelaksanaan vaksinasi digelar berbasis administrasi pemerintahan, mulai di tingkat desa bahkan di tingkat RT/RW. Strategi tersebut sudah diterapkan di Bali dan berhasil meningkat capaian vaksin secara signifikan.
Strategi berikutnya menggunakan metode door to door atau mendatangi langsung ke rumah warga. Vaksin metode ini diprioritaskan bagi lansia yang berada dalam kondisi lemah dan kurang sanggup bepergian.
Dalam kesempatan itu, Mendagri Tito mengapresiasi Kabupaten Simeulue dan Kota Banda Aceh yang telah berhasil mencapai vaksinasi hingga 70 persen lebih. Ia juga mengapresiasi kepala daerah yang melakukan berbagai kegiatan inovatif untuk mengajak masyarakat antusias ikut vaksin.
“Seperti Bireuen ada hadiah umroh, terus di Aceh Tenggara ada door prize bagi peserta yang ikut vaksin,” kata Tito.
Sebelumnya, Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyampaikan, sampai 13 Desember 2021, dari sekitar 4 Juta orang masyarakat Aceh yang menjadi sasaran vaksinasi Covid, sebanyak 1,7 Juta jiwa telah disuntik dosis pertama atau sebesar 43,9 persen dari target 80 persen.
Nova merincikan, capaian 1,7 juta itu terdiri dari 65 ribu tenaga kesehatan, 88 ribu warga lansia, 296 ribu Petugas Publik, 1 juta masyarakat rentan dan umum serta 247 ribu anak usia remaja.
Gubernur mengatakan, setiap bulannya capaian vaksinasi di Aceh terus meningkat. Pada bulan September capaian vaksin meningkat sebanyak 6,3 persen dari capaian bulan sebelumnya. Kemudian bertambah 5,9 persen pada bulan Oktober dan 7,9 persen pada bulan November. Sementara per 13 Desember ini, sudah bertambah 5 persen.
“Sehingga sisa target vaksinasi yang akan terus kita kejar, adalah sebesar 36,1 persen atau sebanyak 1,4 juta jiwa, ” kata Nova.
Pada kesempatan tersebut, Mendagri juga menghimbau kepala daerah juga tidak berhenti mengkampanyekan disiplin penerapan protokol kesehatan, meski warga sudah divaksin juag harsu diingatkan untuk menjalankan protokol kesehatan yakni, sering menggunakan masker ssaat berada di luar rumah,sering mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir atau menggunakan sanitizer dan menjaga jarak dengan menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas bepergian keluar daerah jika tidak ada keperluan mendesak sehingga Indonesia dan Aceh khususnya cepat terbebas pandemi covid.
Hadir dalam rapat itu, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik, Sekda Aceh, Taqwallah, Kapolda Aceh, Ahmad Haydar, Kabinda Aceh, perwakilan Pangdam Iskandar Muda dan Kejati Aceh (*)