https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

ACEHSATU.COM | JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka-bukaan alasan mengapa ia mencopot Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi dari jabatannya. Ada dua alasan yang Erick sebutkan secara langsung.


Alasan pertama, Erick mengatakan dirinya telah mengingatkan direksi BUMN, termasuk Pertamina untuk mengagendakan pembahasan tentang strategi penyelesaian zonasi di kawasan depo. Ia mengatakan sudah 2 tahun lalu dia mewanti-wanti hal tersebut.

“Copot-mencopot kan juga nggak enak. Tetap saya punya alasan. Sudah 2 tahun hal ini saya minta diagendakan, distrategikan. Kejadian kemarin ini tentu ada sebab akibatnya. Kan kita jadi direksi komisaris tidak hanya jabatan. Kan ada tanggung jawabnya,” terangnya, dalam konferensi pers di Tennis Indoor Senayan, Kamis (9/3) lalu.

Alasan kedua, Erick menyinggung bagaimana tanggung jawab direksi terhadap pendampingan terhadap korban kebakaran depo Plumpang. Erick mengaku telah meminta semua direksi untuk datang ke lokasi kejadian.

“Kemarin saya minta direksi, kementerian, pulang. Ada yang pulang dan ada yang tidak pulang. Ya saya catat dong siapa yang nggak pulang. Yang ketika rakyat ada yang meninggal masa kita nggak hadir. Saya saja pulang dari Surabaya, padahal saya ada event besar,” jelas Erick.

Hal itu dijelaskan Erick berkaitan dengan pencopotan Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi dari jabatannya. Pencopotan itu ditetapkan dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan PT Pertamina nomor SK – 43/MBU/03/2023 per tanggal 8 Maret 2023.

“Dengan kejadian kemarin kita perlu mengambil tindakan agar semua yang saat ini memimpin di BUMN itu para direksi harus benar-benar menjalankan tugasnya sebaik mungkin,” kata Erick, Rabu (8/3) lalu.