https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

ACEHSATU.COM – Timnas Indonesia menutup Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan kekalahan telak 0-5 dari Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Zabeel, Jumat (11/6).

UEA unggul 1-0 pada menit ke-22 melalui tendangan Ali Mabkhout. Striker Fabio Lima menggandakan kedudukan jadi 2-0 di menit ke-28 lewat sundulan.

Indonesia hampir memperkecil kedudukan di menit ke-37 seandainya sepakan penalti Evan Dimas tidak digagalkan kiper Ali Khaseif.

Timnas Indonesia dihajar UEA 0-5. (Media PSSI)

Di babak kedua, Mabkhout mencetak gol keduanya guna membawa UEA unggul 3-0 di menit ke-49 melalui tendangan penalti.

Tidak ingin ketinggalan, Fabio Lima juga mencetak gol keduanya di menit ke-55 untuk mengantarkan UEA unggul 4-0.

Menjelang pertandingan bubar, Sebastian Tagliabue mengunci kemenangan UEA menjadi 5-0 di menit ke-86.

Dikutip dari CNN Indonesia, Sejumlah fakta menarik muncul setelah kekalahan Indonesia dari UEA yang merupakan kekalahan ketujuh bagi Tim Merah Putih di Kualifikasi Piala Dunia 2022 dari 8 pertandingan.

Berikut 5 Fakta Menarik Usai Indonesia Dibantai UEA 0-5:

1. Di Atas Kamboja

Indonesia jadi tim ASEAN kedua dengan hasil terburuk di Kualifikasi Piala Dunia 2022 setelah Kamboja. Tim berjuluk Angkor itu memiliki catatan yang sama dengan Indonesia, 1 kali imbang dan 7 kali kalah.

Akan tetapi, Kamboja jadi tim ASEAN terburuk setelah kebobolan lebih banyak, 44 gol dalam 8 pertandingan dan hanya mencetak 2 gol. Sedangkan Indonesia kebobolan 27 gol dengan mencetak 5 gol. Sementara itu, tim ASEAN lain memiliki pencapaian di atas Kamboja dan Indonesia: Filipina mengoleksi 10 poin, Singapura 7 poin, Myanmar 6 poin, Thailand dan Malaysia masing-masing 9 poin.

2. Hampir 2 Tahun

Kekalahan dari UEA membuat Tim Merah Putih hampir 2 tahun tidak pernah menang di semua ajang. Kali terakhir Indonesia meraih kemenangan saat mengalahkan Vanuatu 6-0 dalam pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 15 Juni 2019.

Kushedya Hari Yudo gagal cetak gol ke gawang UEA. (Media PSSI)

Usai menang atas Vanuatu, Indonesia menelan 9 kekalahan dan satu kali imbang baik dalam laga uji coba maupun pertandingan resmi.

3. Kekalahan Terbesar

Kekalahan 0-5 dari UEA jadi yang terbesar bagi Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pada pertandingan pertama di Stadion Al Maktoum, Oktober 2019, Indonesia juga kalah 0-5 dari UEA.

4. Pencetak Gol Termuda

Gelandang I Kadek Agung Widnyana jadi pencetak gol termuda Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan usia 22.

Di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia hanya bisa mencetak 5 gol. Kelima gol itu dilesakkan Beto Goncalves (40 tahun) dengan torehan 2 gol, satu gol Irfan Bachdim (32 tahun), Kadek Agung (22 tahun), dan Evan Dimas (26 tahun).

5. Kebobolan Terbanyak

Nadeo Argawinata jadi kiper Indonesia yang paling banyak kebobolan di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Nadeo dimainkan pelatih Shin Tae Yong dalam dua pertandingan melawan Thailand dan Vietnam, namun kebobolan 6 gol dalam dua laga tersebut.

Di bawah Nadeo, Muhammad Riyandi, Wawan Hendrawan, dan Andritany Ardhiyasa jadi kiper yang paling banyak kebobolan dengan masing-masing 5 gol. Disusul Muhammad Ridho yang kebobolan 3 gol melawan Vietnam.

Alasan Timnas Indonesia Dibantai UEA 0-5

Asisten pelatih Timnas Indonesia Choi In Cheul mengungkapkan faktor kekalahan telak 0-5 Skuad Garuda dari Uni Emirat Arab (UEA) dalam pertandingan terakhir di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G di Stadion Zabeel, Jumat (11/6).

Dalam konferensi pers usai laga, Choi In Cheul menyinggung soal kegagalan Evan Dimas dalam mengeksekusi penalti di babak pertama.

Setelah tertinggal 0-2 di babak pertama lewat gol Ali Mabkhout dan Fabio Lima, Indonesia memiliki kesempatan memperkecil kedudukan lewat penalti di menit ke-37. Akan tetapi eksekusi yang diambil Evan Dimas ditepis kiper lawan.

Kegagalan mencetak gol itu dianggap tim pelatih Skuad Garuda memengaruhi performa para pemainnya sehingga kalah telak 0-5 di pertandingan pemungkas tersebut.

“Kualitasnya [Indonesia] kita akui jauh dari lawan. Kami ucapkan selamat kepada Uni Emirat Arab,” ujar Choi In Cheul.

“Mungkin karena gagal penalti [kalah telak]. Kalau penalti itu jadi gol, mungkin bisa memberikan suasana bagus untuk Timnas Indonesia, ucap Choi In Cheul menambahkan.

Choi In Cheul menegaskan pihaknya tidak senang dengan kekalahan 0-5 itu. Meski demikian, dia yakin ke depannya Indonesia bisa mendapatkan hasil yang lebih bagus.

“Kami akan belajar dari pengalaman kekalahan ini, kami pasti akan berkembang. Hal yang positif adalah, kami memiliki banyak pemain muda, jadi akan lebih baik lagi,” tutur Choi In Cheul.

Minimnya pengalaman Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan di level senior disebut Choi In Cheul jadi faktor lain terpuruknya Timnas Indonesia di tangan UEA.

“Latihan dan persiapan kami cukup baik, tetapi kami kalah pengalaman karena mayoritas pemain muda. Tapi kami memiliki harapan bagus ke depannya, karena pemain kami masih muda-muda,” kata Choi In Cheul. (*)