Ilmuwan China Disebut Curi Virus Corona dari Kanada, Berikut Fakta-faktanya

Ketika virus corona merebak di Wuhan, di Kanada ada keributan sendiri. Skandal 'pencurian virus' oleh ilmuwan China mencuat kembali.

ACEHSATU.COM  – Ketika virus corona merebak di Wuhan, di Kanada ada keributan sendiri. Skandal ‘pencurian virus’ oleh ilmuwan China mencuat kembali.

Di Kanada dan dunia maya, lagi viral postingan blog dan tweet dengan tuduhan sangat serius. Virus corona di Wuhan dituding hasil mencuri dari lab virus di Kanada. Tudingan ini sambil mengutip berita Canada Broadcasting Centre (CBC) tentang skandal yang terjadi tahun 2019 lalu.

Pihak CBC rupanya gerah beritanya dipelintir di media sosial. Mereka lalu melansir pemberitaan baru sekaligus meluruskan fakta mengenai apa yang disebut dengan ‘skandal pencurian virus’.

Seperti dilihat dari CBC Canada, Rabu (29/1/2020) inilah fakta-faktanya:

  1. Cerita viral pencurian virus

Ada cerita viral di medsos Kanada tentang 2 ilmuwan China menyelundupkan virus Corona ke laboratorium di Wuhan pada tahun 2019. Kisah ini beredar di semua media sosial dan aneka blog.

Sebuah blog dibagikan lebih dari 6.000 kali di Facebook pada Senin 27 Januari. Ada juga dalam bentuk video yang disebar di TikTok dan ditonton 350 ribu kali.

Public Health Agency Canada (PHAC) membantah ada kaitan apapun antara National Microbiology Lab (NML) di Winnipeg, 2 ilmuwan yang dikeluarkan dari gedung pada musim panas 2019 dan wabah virus corona di China.

“Ini adalah misinformasi dan tidak ada basis faktual untuk claim yang dibuat di media sosial,” kata Eric Morrissette, kepala hubungan media Health Canada dan Public Health Agency Canada.

  1. Fakta kasus Dr Xiangguo Qiu

Cerita viral soal pencurian virus corona, merujuk pada kasus Dr Xiangguo Qiu yang ramai di Kanada pada 2019. CBC sangat intens memberitakan hal ini, namun menurut CBC informasinya sudah dipelintir oleh para blogger. Menurut CBC, kasusnya adalah seperti berikut ini:

Dr Xiangguo Qiu adalah pakar virus dari Tianjin, China yang datang ke Kanada sejak 1996. Dia dapat penghargaan Governor General’s Innovation Awards 2018 karena membantu mengembangkan ZMapp, obat virus Ebola di Afrika. Qiu dan suaminya yang bernama Keding Cheng bekerja di NML Winnipeg. Jabatan Qiu adalah kepala seksi Pengembangan Vaksin dan Terapi Antivirus.

Pada 2 Agustus 2019, CBC memberitakan ada kejadian pengiriman virus Ebola dan Henipah dari NML ke Beijing memakai pesawat Air Canada pada 31 Maret 2019. Ebola dan Henipah adalah patogen berbahaya yang hanya bisa ditaruh di lab dengan biosafety level 4 seperti yang ada di Winnipeg.

Pada 24 Mei 2019, PHAC melapor ke kepolisian Kanada yaitu Royal Canadian Mounted Police (RCMP) untuk sebuah ‘masalah administrasi’.

Kemudian pada 5 Juli 2019, Xiangguo Qiu, Keding Cheng dan beberapa mahasiswanya dicopot aksesnya dari NML.

PHAC tidak mengkonfirmasi apakah investigasi polisi terkait pengiriman virus tanggal 31 Maret. Sumber CBC mengatakan virus itu dikirim ke China tanpa sesuai prosedur dan dokumen yang benar.

Universitas Manitoba kemudian memutuskan hubungan kerja dengan Qiu, sedangkan mahasiswanya dipindah ke bagian lain.

CBC menegaskan, virus yang dikirim dalam kejadian itu adalah Ebola dan Henipah, bukan virus corona seperti yang beredar di blog dan Twitter.

Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi Kanada. Sejauh ini belum ada keterangan resmi kalau Qiu dan suaminya bertanggung jawab dalam pengiriman virus ke China.

Apakah ini adalah sebuah kasus pencurian virus? Belum ada jawaban dari penegak hukum.

Ini adalah wilayah abu-abu, karena ilmuwan kerap kali berbagi informasi dan kolaborasi, demikian pendapat Jia Wang, wakil direktur China Institute di University of Alberta.

  1. Dr Xiangguo Qiu punya hubungan dengan Wuhan

Tweet dan cerita blog yang viral menyebutkan Qiu punya hubungan dengan Wuhan, kota tempat wabah virus corona. Untuk informasi yang ini sepertinya memang benar demikian.

CBC memberitakan Qiu setidaknya 5 kali ke China sepanjang 2017-2018 termasuk mengunjungi Wuhan National Biosafety Lab yang dikelola Chinese Academu of Science. Ini adalah lembaga yang dikirimi virus oleh NML. Sebutan lain untuk lab ini adalah Wuhan Institute of Virology, satu-satunya lab dengan status biosafety level 4 di China, setara dengan NML di Kanada.

Sumber dari NML mengatakan adalah tidak benar kalau ada orang kerja untuk pemerintah Kanada, lalu memberi rincian pekerjaan rahasia dan pengetahuannya untuk membangun laboratorium bagi negara asing.

Atas fakta ini, PHAC menolak keterkaitan antara penyelidikan polisi Kanada, kunjungan Qiu ke Wuhan dengan wabah virus corona di Wuhan. Qiu dan Cheng juga menolak diwawancara CBC.

Sementara bagaimana status mereka sekarang juga tidak jelas. PHAC menolak berkomentar dengan alasan privasi.

  1. Hubungan Kanada dengan dr Ali Mohammed Zaki

Blog dan tweet yang viral juga mengungkap bagaimana National Microbiology Lab di Kanada bisa punya virus corona. Informasi ini menarik, karena ternyata terkait dengan Dr Ali Mohammed Zaki, penemu virus MERS-CoV yang dipecat Kemenkes Arab Saudi.

Cerita blog ini dikonfirmasi oleh koran Kanada, The Globe and Mail. Dalam penelusuran detikcom, pada 16 Mei 2013 The Globe and Mail memberitakan National Microbiology Lab di Winnipeg mendapatkan sampel virus corona yang menyebabkan wabah di Arab Saudi.

Dr Frank Plummer dari NML mengatakan pihaknya mendapatkan virus corona dari Erasmus Medical Centre di Rotterdam, Belanda. Virus ini tiba di Kanada pada 4 Mei 2013.

Berita ini terkait dengan pemberitaan media Inggris The Guardian pada 15 Maret 2013. Erasmus Medical Centre dikirimi virus corona oleh Dr Ali Mohamed Zaki, virologis dari Dr Soliman Fakeeh Hospital di Jeddah, Arab Saudi.

Dr Zaki adalah orang pertama yang menemukan virus Middle East Respiratory Syndrome-Coronavirus (MERS-CoV). Tapi dia malah dipecat pemerintah Arab Saudi yang khawatir penemuan ini mengganggu pelaksanaan musim ibadah haji.

Sampai sini, dua pertanyaan masih belum terjawab:

  1. Apa hasil penyelidikan polisi Kanada terhadap kasus yang melibatkan Dr Xiangguo Qiu?
  2. Apa kaitan Wuhan Institute of Virology yang memiliki virus corona, dengan wabah yang terjadi di Wuhan?

Publik Kanada dan China sepertinya menunggu dua jawaban ini. (*)

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.