https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

Naurah zahwa Ketum Ikahimatika
Naurah zahwa Ketum Ikahimatika berdiri di samping kiri bersama rekannya(foto ig naurahzahwa)

ACEHSATU.COM | LANGSA – Ikatan Himpunan Mahasiswa Matematika (Ikahimatika) Indonesia dari Universitas Samudra Langsa melakukan analisis untuk harga bahan bakar minyak (BBM) dengan menggunakan model matematika yang dikelola oleh Divisi Keilmuan dan Keprofesian (Ilprof).

Selanjutnya hasil analisa dari Harga BBM tersebut dipublikasikan melalui akun Instagram Ikahimatika Indonesia pada Sabtu (10/9/2022).

Pimpinan Ikahimatika Indonesia, Naurah Zahw ayang berasal dari Universitas Samudra (Unsam) Langsa menyebutkan, kebijakan pemerintah tentang kenaikan harga BBM yang ditetapkan pada tanggal 3 September 2022, menuai banyak kritik dan penolakan oleh berbagai elemen masyarakat.

Keputusan itu, Naurah Zahwa menyebutkan, dirasa kurang tepat dikarenakan kebijakan ini juga memberikan dampak pada kenaikan harga pangan, disamping dampak pandemi Covid-19 yang belum terselesaikan.

Divisi Ilprof Ikahimatika Indonesia kemudian melakukan analisis kenaikan BBM melalui kajian dengan menggunakan sudut pandang disiplin ilmu matematika.

Hasil kajian tersebut menghasilkan tiga model matematika yang dijelaskan sebagai berikut:

Pertama, menunjukkan jumlah populasi pengguna BBM akan menurun jika harga BBM terus meningkat.

Kedua, menunjukkan jumlah populasi masyarakat miskin terus meningkat dikarenakan harga BBM yang tinggi berdampak juga pada harga kebutuhan sandang, pangan, papan masyarakat di Indonesia.

Sehingga dalam keadaan ini dibutuhkan solusi berupa subsidi terhadap masyarakat di Indonesia untuk menekan inflasi.

Ketiga, menunjukkan jumlah pengguna BBM bersubsidi hilang akibat dari Pemerintah Indonesia tidak mengeluarkan anggaran subsidi terhadap BBM.

Hal tersebut belum dibuktikan secara aktual jika pemerintah benar tidak ada mengeluarkan anggaran untuk BBM subsidi.

Selain itu Naurah Zahwa menyebutkan Dari kajian Divisi Ilprof Ikahimatia Indonesia, pihaknya menolak tegas atas keputusan pemerintah menaikkan harga BBM diakibatkan subsidi BBM mengalihkan ke BLT.

“Pengalihan tersebut akan lebih besar berpotensi adanya penyelewengan anggaran dalam alokasi BLT nantinya,” papar mahasiswi dari Unsam yang menahkodai organisasi nasional tersebut.

Menanggapi analisis yang dilakukan oleh Ikahimatika Indonesia, banyak warganet yang memberikan apresiasi dengan memberikan komentar secara langsung pada postingan tersebut.

“Kelas,” tulis akun @aderayen_scout.

Selain itu akun bernama @dyafathan mengatakan sebagai berikut.

“Akhirnya divisi penelitian Ikahimatika menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat,” tulisnya

“Gokil, mantebb min,” ungkap @adli_aidid.