Idul Adha dan Ujian Covid-19, Dimanakah Kita?

Idul Adha dan Ujian Covid-19 ACEHSATU.COM — Semarak Idul Adha kali berbeda dengan tahun sebelumnya, secara nasional syiar bulan kurban mengalami penurunan, meski secara spirit ibadah tentunya tidak ada yang berubah. Seremoninya tetap sama, hanya kesan yang agak berbeda kali ini, tentu karena pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia, Indonesia dan Aceh. Pemerintah telah membatalkan … Read more

Idul Adha dan Ujian Covid-19

ACEHSATU.COMSemarak Idul Adha kali berbeda dengan tahun sebelumnya, secara nasional syiar bulan kurban mengalami penurunan, meski secara spirit ibadah tentunya tidak ada yang berubah.

Seremoninya tetap sama, hanya kesan yang agak berbeda kali ini, tentu karena pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia, Indonesia dan Aceh.

Pemerintah telah membatalkan keberangkatan haji dari Indonesia, Arab Saudi sendiri membatasi ritual haji tahun ini hanya diizinkan diikuti oleh jamaah lokal.

Protokol kesehatan diterapkan dengan ketat, thawaf dilakukan dengan memakai pola phisycal distancing, kakbah tak boleh disentuh, kerinduan mencium hajar aswad pupus sudah bagi para jamaah di pelaksanaan haji kali ini karena posisi berjarak dengan dinding kakbah.

Khadimul Haramain atau pelayan dua masjid suci menerapkan protokol ketat agar situs-situs haji tidak malah menjadi bala bagi jamaah.

Batu untuk melontar jumrah juga disediakan khusus dan sudah disterilkan, jamaah dibekali masker dan disinsfektan agar semua proses pelaksanaan haji berlangsung tertib sesuai protokol medis.

Apa yang terjadi kali ini, dalam situasi pandemi Covid-19, adalah kehendak zaman.

Ujian dari Allah dan makna idul adha

Kita tidak dapat protes kepada penguasa alam. Semua terjadi sebagai ujian bagi umat manusia, ujian bagi para hamba Allah yang tertunda ke Baitullah.

Jutaan orang harus ikhlas ibadah hajinya tertunda tahun ini, penyempurnaan rukun Islam harus menanti tahun-tahun berikutnya saat kondisi sudah normal dan virus bukan lagi sebagai ancamana bagi manusia.

Jika tidak bersabar dalam keadaan seperti ini, maka amarah akan memuncak.

Para calon jamaah haji yang sudah rindu dan menanti beberapa tahun untuk ke Baitullah wajib ikhlas menerima kenyataan ini. Antrean yang cukup panjang untuk berangkat ke tanah suci, akan bertambah panjang jika tahun-tahun berikutnya tidak ada kuota tambahan akibat penundaan ini.

Tetapi, jika merunut pada spirit ibadah haji dan kurban yang diwariskan oleh penghulu para nabi yaitu Ibrahim alaihi salam, maka kita mendapat satu pelajaran penting tentang makna sabar dan ikhlas.

Ibrahim telah mengajarkan sabar sebagai jalan bertemu dengan Sang Khalik. Ibrahim juga mengajarkan kita akan makna ikhlas, ianya menjadi seorang nabi yang kesabarannya terus diuji dan keikhlasannya terus diasah  agar menjadi hamba yang dicintai Allah Swt.

Dalam proses mentaati Allah Swt, ujian bertubi-tubi harus diterima Nabi Ibrahim.

Ia harus rela meninggalkan anak dan istri di lembah tandus tiada berpenghuni, saat kelak anaknya lahir, yakni Ismail alaihi salam, Nabi Ibrahim pun harus bersabar menerima perintah Allah Swt untuk segera menyembelihnya.

Semua ujian yang Allah berikan bagi Ibrahim dijalani dengan sabar dan ikhlas sebagai sebuah pengabdian paripurna.

Wajar, jika kemudian Nabi Ibrahim didelari Kekasih Allah. Suatu gelar akan hamba yang benar dikasihi setelah melewati banyak cobaan kesabaran dan keikhlasan.

Ibrahim mewariskan ini kepada kita, warisan sabar dan keikhlasan.

Untuk itu, manakala kita diuji kesabaran akan pandemi yang menimpa kita kali ini. Diuji kesabaran untuk beribadah dengan sangat terbatas, diuji kesabaran atas segala akibat yang muncul dari ujian Covid-19 ini maka kita akan menjadi hamba yang mendapat kasih sayang Allah Swt, sebagaimana Ibrahim alaihi salam.

Ujian Covid-19 telah berefek kepada banyak hal, sektor bisnis lumpuh dan ketika semua harus dari rumah, ujian kesabaran pun muncul tiada tara.

Maka, memaknai ibadah kurban kali ini kita sejatinya merenungi makna kesabaran yang diajarkan agama dalam kehidupan kita.

Spirit kurban dalah lambang kesabaran hamba Allah Ibrahim alaihi salam dalam menjalankan semua perintah Nya. Bayangkan, jika Ibrahim tidak sadar dalam semua ujian hidupnya, mungkin syariat kurban dan haji tidak akan pernah sampai kepada kita.

Semoga Idul Adha kali ini memberi spirit kesabaran kepada kita, sabar dalam situasi tidak menentu dalam pandemi Covid-19, kita berharap ujian ini segera berlalu dan tahun-tahun berikutnya kita dapat menikmati ibadah Idul Adha dengan sempurna. Amin

Selamat berhari raya, Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Laa Ilaaha Illa Allah Allahu Abar. Allahi Akbar Wa lillahi Alhamdu…  

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.