Ketua Hiswana Migas Aceh Nahrawi Noerdin

Hiswana Migas Minta Aktifkan Program Stickering BBM Subsidi Pada Pemprov Aceh

ACEHSATU.COM | Banda Aceh – Hiswana Migas minta aktifkan kembali program stickering BBM subsidi pada Pemprov Aceh. Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh minta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh untuk mengaktifkan kembali program stickering BBM bersubsidi untuk menghindari kelangkaan saat akhir tahun.  “Kami dukung program stickering dijalankan kembali, sehingga penyaluran BBM bersubsidi terkendali … Read more

ACEHSATU.COM | Banda Aceh – Hiswana Migas minta aktifkan kembali program stickering BBM subsidi pada Pemprov Aceh.

Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh minta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh untuk mengaktifkan kembali program stickering BBM bersubsidi untuk menghindari kelangkaan saat akhir tahun. 

“Kami dukung program stickering dijalankan kembali, sehingga penyaluran BBM bersubsidi terkendali dan tidak ada lagi kelangkaan pada bulan November-Desember setiap tahunnya,” kata Ketua Hiswana Migas Aceh Nahrawi Noerdin, di Banda Aceh, Senin.

Menurut Nahrawi, program stickering BBM bersubsidi yang pernah dijalankan Pemerintah Aceh tersebut merupakan langkah inovatif dan terbilang revolusioner di Indonesia. Namun sayang, program itu kemudian dihentikan.

Untuk diketahui, sebelumnya Pemerintah Aceh bersama PT Pertamina pernah menjalankan program stickering BBM jenis premium dan solar bersubsidi di Aceh. Di mana, hanya mobil berstiker yang boleh mengisi BBM bersubsidi.

Program tersebut diatur dalam Surat Edaran Gubernur Aceh Nomor: 540/9186 tahun 2020. Namun, setelah berjalan lebih kurang tiga bulan program tersebut dicabut kembali oleh Pemerintah Aceh melalui Surat Edaran Nomor 540/14661 yang diterbitkan pada 15 Oktober 2020. 

Nahrawi menyampaikan, dalam pertemuan pihaknya dengan Kepala Dinas ESDM Aceh beberapa waktu lalu, Hiswana Migas Aceh telah meminta agar program stickering tersebut dapat dijalankan kembali, karena dinilai cukup baik untuk masyarakat Aceh.

“Pemerintah Aceh hanya perlu melakukan perbaikan dalam pelaksanaannya dan sosialisasi yang tepat kepada semua kalangan, sehingga program itu tidak disalahpahami kemudian hari,” ujar pria yang akrab disapa Toke Awie itu.

Dalam kesempatan ini, Toke Awie juga menuturkan bahwa penyaluran BBM bersubsidi perlu diawasi. Karena kuotanya telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat untuk setiap provinsi di Indonesia per tahunnya.

Kata Toke Awie, penyaluran BBM subsidi tidak tepat sasaran dapat menyebabkan kuotanya habis sebelum akhir tahun, sehingga bisa memicu kelangkaan di SPBU.

Toke Awie menambahkan, supaya penyalurannya tepat sasaran, maka diperlukan adanya pengawasan dan kebijakan inovatif dari pemerintah. Salah satunya dengan melanjutkan kembali program stickering yang pernah dijalankan tersebut.

“Kita selalu mengalami kelangkaan BBM bersubsidi setiap menjelang akhir tahun, karena kuota lebih cepat habis akibat penyaluran tidak tepat sasaran. Maka ini perlu diantisipasi,” demikian Toke Awie.

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.