https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

spanduk dukung luhut
Heboh soal Spanduk ‘Dukung Luhut Capres 2026’ Nongol di Jakarta, Pengamat: Itu Bersayap. | Foto: detik.com

Heboh soal Spanduk ‘Dukung Luhut Capres 2026’ Nongol di Jakarta, Pengamat: Itu Bersayap.

ACEHSATU.COM | JAKARTA – Publik sempat dihebohkan sebuah spanduk yang terpasang di salah satu jembatan penyeberangan di Jakarta. Pasalnya spanduk tersebut bertuliskan ‘Dukung Luhut Binsar Pandjaitan Sebagai Calon Presiden 2026’. Pengamat politik menilai pemasangan spanduk tersebut menimbulkan dua tafsir berbeda.

Melansir detik.com, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno memiliki analisis tersendiri. Analisis Adi, ada dua maksud pemasangan spanduk ‘Luhut Capres 2026’.

“Spanduk itu bersayap. Satu sisi serupa propaganda politik dukung penundaan pemilu. Sisi lainnya bisa saja sebagai bentuk sindiran ke LBP yang terlihat aktif membangun argumen penundaan pemilu,” kata Adi kepada wartawan, Selasa (14/3/2022).

Adi cenderung meyakini spanduk tersebut sebagai propaganda politik. Namun, dia menilai narasi dukungan terhadap tokoh untuk maju sebagai capres adalah hal biasa.

spanduk dukung luhut capres 2026
Spanduk Dukung Luhut Capres 2026 Nongol di Jakarta, Pemilu Positif Ditunda? | Foto: detik.com

“Ini mirip spanduk proganda politik yang sulit diverifikasi motifnya. Dukungan terkait LBP maju pilpres perkara biasa dalam demokrasi. Tapi jadi problem serius ketika LBP didukung maju Pilpres 2026,” ujarnya.

“Spanduk ini lebih kentara propaganda politiknya ketimbangan dukungan terhadap LBP maju Pilpres. Jelas-jelas DPR dan pemerintah susah sepakat pemilu serentak digelar 14 Februari 2024, spanduk ini secara langsung mengajak publik untuk setuju Pemilu diundur 2026 yang tak ada alasan hukumnya,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, spanduk bertuliskan ‘Dukung Luhut Binsar Panjaitan Sebagai Calon Presiden 2026’ terpasang di JPO Halte Ibnu Chaldun, Jl Pemuda, Jakarta Timur. Nama pihak pemasang juga tertulis di bagian bawa spanduk, yakni Aliansi Pendukung Luhut (APL).

Warga sempat mengira pemilu sungguh-sungguh bakal ditunda, tidak jadi digelar pada 2024, tapi diundur sampai dua tahun kemudian sesuai spanduk itu.

“Ya aneh juga sih, kenapa tulisannya calon presiden 2026. Berarti benar ya, Pilpres ditunda sampai 2026?” kata warga setempat bernama Yanto, Senin (14/3) kemarin. Saat detikcom meninjau lokasi, spanduk itu sudah tidak ada di JPO.

Pihak Luhut sendiri menyatakan itu bukan spanduk bikinannya. Lalu siapa yang bikin?

“Itu bukan dari pihak Pak Luhut. Kita tidak tahu-menahu soal spanduk itu,” kata juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, kepada detikcom, Selasa (15/3).

Luhut sendiri juga menanggapi spanduk tersebut. Menurutnya pembuat soanduk sakit jiwa.

“Itu sakit jiwa itu,” kata Luhut di Hotel Grand Hyatt Jakarta. Luhut menyampaikan hal itu saat diminta tanggapan soal spanduk dukungan capres 2026. (*)