ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Takmir masjid di Kota Banda Aceh dan sekitarnya mesti ekstra hati-hati untuk menjaga tabungan amal. Pasalnya saat ini maling Tabungan Masjid mulai bergentayangan di sejumlah tempat. Peristiwa pencurian tabungan yang baru saja terjadi di Masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh. Aksi tersebut diperkirakan terjadi pada dini hari, Minggu, … Read more

ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Takmir masjid di Kota Banda Aceh dan sekitarnya mesti ekstra hati-hati untuk menjaga tabungan amal. Pasalnya saat ini maling Tabungan Masjid mulai bergentayangan di sejumlah tempat.

Peristiwa pencurian tabungan yang baru saja terjadi di Masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh. Aksi tersebut diperkirakan terjadi pada dini hari, Minggu, (27/6).

Dalam aksinya itu sang maling merusak sebuah tabungan amal yang diletakkan di bagian dalam masjid dengan cara melubangi di bagian atas agar bisa mengambil isinya.

Menurut warga, tabungan amal masjid yang dibongkar merupakan tabungan amal yang akan didonasikan untuk program kemanusiaan Palestina. Namun maling tetap mengambil tanpa memiliki rasa empati.

Dari kejadian itu warga pun mengingatkan kepada Takmir masjid di Kota Banda Aceh dan sekitarnya agar berhati-hati apalagi bila ada orang-orang yang mencurigakan di lingkungan masjid.

Pasang CCTV untuk Memantau

Sebelumnya medio April Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banda Aceh pernah menangkap sekelompok maling yang membobol Tabungan Masjid di Masjid Jamik Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh.

Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto mengatakan aksi pencurian kotak amal masjid itu diketahui setelah terekam kamera CCTV. Para pelaku yang merupakan sekelompok remaja itu beraksi dengan bantuan seorang pembersih halaman masjid tersebut.

“Setelah mendapatkan laporan dan upaya pengungkapan polisi akhirnya mendapatkan identitas pelaku tersebut hingga kemudian dilakukan upaya penangkapan di lokasi dan waktu berbeda,” ujarnya.

Adapun barang bukti yang diamankan dua unit sepeda motor sebagai alat bantu, satu unit handphone hasil kejahatan, satu lem sebagai perekat, dua potong tali strapping dan uang hasil curian senilai Rp10,3 juta. (*)

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.