Harga Kebutuhan Rumah Tangga di Banda Aceh Melonjak, Pemko Akan Inspeksi Pasar

Usai berdialog dengan para pedagang di pasar tersebut, Pj Wali Kota mendapatkan informasi bahwa sejumlah komoditi seperti beras, minyak goreng, bawang dan lainnya mengalami kenaikan harga
Bakri
Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq (topi hitam kemeja putih) saat melakukan inspeksi ke pasar terpadu Al Mahirah Lamdingin, di Banda Aceh, Minggu (29/1/2023

ACEHSATU.COM | Banda Aceh – Sejumlah barang kebutuhan rumah tangga di ibu kota provinsi Aceh itu mengalami lonjakan oleh karena itu Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq menyatakan bahwa akan segera lakukan operasi pasar. 

“Dari hasil peninjauan, terjadi kenaikan harga sejumlah komoditi, tetapi tidak terlalu signifikan,” ungkar Bakri Siddiq, di Banda Aceh, Minggu, (29/2/2023). 

Hal itu disampaikan Bakri Siddiq usai inspeksi ke pasar tradisional terpadu Al Mahirah Lamdingin bersama Bank Indonesia Perwakilan Aceh, BPS, serta unsur Polresta, Kodim 0101/KBA dan Forkopimda lainnya.

Sebagai salah satu langkah Inspeksi tersebut dilakukan dan menindaklanjuti arahan Mendagri yang disampaikan dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah beberapa waktu lalu.

Kata Bakri, setelah dirinya berdialog dengan para pedagang di pasar tersebut, Bakri mendapatkan informasi bahwa sejumlah komoditi seperti beras, minyak goreng, bawang dan lainnya mengalami kenaikan harga. 

Untuk diketahui, berdasarkan informasi pedagang, harga tomat di Banda Aceh mengalami kenaikan menjadi Rp15 ribu per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp10 ribu per kg.

Kemudian, kentang juga naik menjadi Rp14 ribu per kg dari sebelumnya Rp10 ribu per kg, sedangkan harga bawang merah naik Rp40 ribu sebelumnya Rp25 ribu. 

Selanjutnya, harga bawang peking naik Rp15 ribu sebelumnya Rp12 ribu, dan harga bawang putih naik Rp24 ribu dari Rp20 ribu. 

Karena itu, Bakri meminta Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan setempat untuk segera melaksanakan operasi pasar mulai pekan depan. 

“Proyeksi kita, harga dan stok barang bisa stabil sehingga inflasi terkendali. Apalagi di awal tahun seperti sekarang, biasanya akan terjadi tren penurunan harga,” ujar Bakri.

Terkait dengan pengendalian laju inflasi, Bakri menyebut Banda Aceh sejauh ini mencatatkan pencapaian positif. Di mana secara year on year dari 7,85 persen pada September 2022 terus menurun hingga enam persen pada Desember lalu.

“Ini tidak terlepas dari tim yang solid yang kita miliki, yakni TPID yang saling berkoordinasi dan mengisi dalam upaya menekan laju inflasi,” Ujar Bakri. 

Tak hanya itu, lanjut Bakri, memasuki tahun anggaran baru, Pemko Banda Aceh juga telah mengalokasikan dana yang cukup memadai untuk program pengendalian inflasi.

“Anggarannya hampir tiga kali lipat dari tahun lalu. Kita terus berpacu sesuai arahan Presiden dan Mendagri untuk menekan laju inflasi hingga di bawah lima persen,” demikian tutup Pj wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq.