Granat Ditemukan di Buket Dalam Kutablang, Sisa Konflik
ACEHSATU.COM | BIREUEN – Sebuah granat ditemukan di Buket Dalam, Kecamatan Kutablang Bireuen pada Jumat (20/11/2020) sekitar pukul 10:00 WIB.
Granat diduga sisa konflik itu ditemukan seorang remaja saat sedang mengeruk pasir cor bangunan di pinggir jalan Dusun Tgk Chik Meunasah Mayang, gampong tersebut.
Menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, saat ini TKP penemuan granat sudah dipasang Police Line oleh Kapolsek Gandapura bersama anggota berdatangan untuk mengamankan lokasi.
Keterangan yang diperoleh Acehsatu.Com di lokasi, penemuan granat itu berawal penemunya Amri (19) warga setempat lagi mengeruk pasir cor untuk menimbun lahan depan kios kelontong miliknya Saiful (25) dipinggir jalan dekat Tkp.
Di luar dugaan saat mengeruk pasir pakai cangkul, Amri menemukan sebuah benda dan sempat dikiranya batu, tetapi warga disekitar memastikan granat dan temuan itu dilapor ke Pos Subsektor Kutablang.
“Saya lagi gali pasir untuk timbun samping kios, lalu saya temukan benda itu saya kira batu, kata warga itu bom,” jelas Amri yang didampinggi warga.
Keuchik Buket Dalam, Amiruddin (31) juga ditanyai Tkp mengatakan, peledak jenis granat itu belum diketahui dari mana asal usulnya, diduga terbawa dalam pasir cor bangunan diangkut dari sungai, ujarnya.
Kapolres Bireuen, AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kapolsek Gandapura Ipda Safrizal Ariga dikonfirmasi Acehsatu.Com Jumat (20/11/2020) dilokasi mengatakan, menerima informasi ada temuan granat, kami ke TKP amankan lokasi dan pasang police line serta mengimbau warga tidak mendekati lokasi.
Berdasarkan keterangan diperoleh granat Nanas itu ditemukan Amri warga setempat saat sedang meratakan pasir sebelumnya dibawa dari Kecamatan Peusangan ke lokasi di Kecamatan Kutablang tersebut, jelas Kapolsek.
“Penemuan granat ini sudah saya laporkan kepada Kapolres Bireuen dan selanjutnya akan berkoordinasi dengan tim Jibom dari Brimob Lhokseumawe mengamankan granat tersebut,” ujar Kapolsek didampingi anggota di lokasi.
Bom sisa konflik masih banyak ditemukan masyarakat, terutama daerah basis perlawanan gerakan bersenjata, seperti di Gampong Buket Dalam, Kecamatan Kutablang, Bireuen. (*)