https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Tenaga Pendamping Usaha Sektor Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2021 di Hotel Aston Bogor, Jawa Barat, Kamis, (11/3/2021). Foto: ACEHSATU.Com
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menggenjot target realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2021 mencapai Rp8,5 Triliun.

ACEHSATU.COM | JAWA BARAT – Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menggenjot target realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2021 mencapai Rp8,5 Triliun.

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Akses Permodalan KKP Wiwik Fitrianingsih, SP, Kepala Subdit Akses Permodalan, Direktorat Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP saat memberikan materi bagi Tenaga Pendamping Usaha, di Hotel Aston Bogor, Rabu (10/3/2021).

Dalam kesempatan tersebut Wiwik menjelaskan, ” menurut pengalaman pihkanya salah satu faktor yang menyebabkan masih rendah serapan KUR oleh UMKM adalah karena pelaku belum memahami manajemen keuangan usaha dengan baik sesuai pemahaman yang diharapkan perbankan.” Papar Wiwik

“Sehingga transaksi keuangan tidak memiliki pencatatan pembukuan. Ini yang membuat bank penyalur KUR tidak bisa menilai performa usaha,” tambahnya.

Oleh karena itu pihaknya melihat perlu adanya upaya untuk mengubah perilaku UMKM dalam mengelola keuangan usahanya melalui pendampingan.

Lebih lanjut ia menguraikan, Tenaga Pendamping Usaha Kelautan dan Perikanan harus berperan untuk meningkatkan literasi keuangan bagi UMKM agar usaha menjadi bankable dan mengubah perilaku dalam tata kelola keuangan usaha hingga semuanya tercatat. Dengan begitu akan memudahkan pihak bank melakukan analisa kreditnya.

Pelatihan Soft Skill yang digelar selama 4 hari itu TPU diajarkan dengan berbagai ilmu dan teknik mendampingi UMKM.

Khusus mengenai laporan keuangan TPU dibekali dengan kemampuan menggunakan aplikasi SIAPIK (Sistem Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan) yang menghadirkan pelatih (trainer) dari Bank Indonesia Jakarta secara zoom.

Aplikasi SIAPIK ini dikembangkan oleh Bank Indonesia untuk membantu pelaku usaha dalam mencatat transaksi keuangan secara digital. Aplikasi ini memiliki dua versi yaitu berbasis desktop (versi web) dan mobile (dapat diunduh di play store).

Kegiatan pembekalan Pelatihan Soft Skill Pendampingan Usaha dan Fasilitasi Pembiayaan tersebut diikuti sebanyak 45 peserta dari 15 provinsi.

“Target pembiayaan usaha kelautan dan perikanan melalui kredit program sebesar Rp3,3 Triliun atau meningkat dari tahun 2020 menjadi Rp8,5 Triliun pada 2021,” pungkas Wiwik. (*)