Mahasiswi Lumpuh Usai Divaksin

GEGER! Mahasiswi di Aceh Barat Lumpuh Usai Divaksin COVID-19

ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Seorang mahasiswi di Aceh Barat, Aceh, AW (23), sempat mengalami kelumpuhan setelah disuntik vaksin COVID-19. Namun kini anggota tubuhnya sudah dapat digerakkan kembali meski belum normal. “Sekarang kaki dan tangannya sudah mulai dapat digerakkan. Kalau kemarin itu memang tidak bisa digerakkan sama sekali,” kata paman AW, berinisial AM, saat dimintai … Read more

ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Seorang mahasiswi di Aceh Barat, Aceh, AW (23), sempat mengalami kelumpuhan setelah disuntik vaksin COVID-19. Namun kini anggota tubuhnya sudah dapat digerakkan kembali meski belum normal.

“Sekarang kaki dan tangannya sudah mulai dapat digerakkan. Kalau kemarin itu memang tidak bisa digerakkan sama sekali,” kata paman AW, berinisial AM, saat dimintai konfirmasi, Senin (2/8/2021).

AM mengatakan keponakannya menjalani vaksinasi untuk keperluan administrasi di kampus. AW disebut telah menjelaskan ke petugas medis di puskesmas bahwa dia mengalami riwayat penyakit lambung akut.

Pihak puskesmas disebut meminta AW berkonsultasi dengan dokter spesialis di rumah sakit. Menurut AM, pihak kampus juga membolehkan AW tidak divaksinasi, tapi harus menyertakan surat keterangan dari dokter.

AW kemudian mendatangi dokter spesialis di sebuah rumah sakit swasta di Aceh Barat. Sang dokter disebut tetap meminta AW menjalani vaksinasi.

Mahasiswi Lumpuh Usai Divaksin
Ilustrasi suntik vaksin COVID-19. (Getty Images/iStockphoto/Worayuth Kamonsuwan)

"Dokter itu bilang dia harus divaksin, tidak boleh ditunda, lalu AW minta untuk diperiksa dan dokter itu tidak mau memeriksa," jelas AM.

AM menjelaskan bahwa AW akhirnya terpaksa menjalani vaksinasi pada Selasa (27/7) karena batas pengisian KRS tinggal sehari lagi. Setelah disuntik, AW disebut mulai mengalami gejala pada sore hari.

"Malamnya mual-mual, lalu kejang-kejang, kulitnya membiru, tangan dan kakinya semua kaku dan pingsan sebanyak empat kali, lalu dibawa ke rumah sakit," ucapnya.

Setelah tiga hari dirawat di RS swasta, AW dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien, Aceh Barat. Dia dirawat di ruang saraf.

"Setelah dirawat di ruang saraf, sudah ada perubahan. Belum normal juga karena belum bisa jalan, cuma baru bisa digerak-gerakkan," ujarnya.

Pihak keluarga mengaku kecewa atas pelayanan vaksinasi di sana. Menurut AM, di kertas vaksin tertera nomor yang dapat dihubungi bila mengalami gejala seusai vaksinasi.

"Kita sudah mencoba menghubungi ke nomor yang diberikan tapi tidak diangkat," katanya.

"Ini akibat dari vaksin, karena dari awal kita sudah menceritakan kalau dia (AW) sepertinya tidak bisa divaksin. Jangan main-main lah kalau masalah kesehatan," lanjutnya. (*)

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.