https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

Foto; Antara foto
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 terkontraksi hingga minus 3,49 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

ACEHSATU.COM, JAKARTA – Dampak pendemi Covid-19 benar-benar serius tidak hanya pada sektor kesehatan tetapi juga menghantam ekonomi Indonesia hingga nyungsep ke minus 3,49 persen pada kuartal III 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 terkontraksi hingga minus 3,49 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Pertumbuhan ekonomi yang terus negatif secara berturut-turut hingga kuartal ke III maka dapat dikatakan ekonomi Indonesia sudah benar-benar resesi.

Kepala BPS, Suhariyanto mengungkapkan, “saat ini Ekonomi Indonesia resmi resesi secara teknikal, karena dua kuartal berturut-turut secara tahunan telah minus. Indonesia resmi resesi seperti negara lain akibat dampak Pandemi COVID-19.”

Namun demikian ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan kuartal II yang minus 5,32 persen.

“Jika dibandingkan secara kuartalan atau quarter to quarter (qtq), ekonomi pada periode itu tumbuh positif hingga 5,05 persen. Sementara itu, secara kumulatif atau cumulative to cumulative (ctc) minus 2,03 persen.” kata Suhariyanto.

Artinya terjadi perbaikan ekonomi yang cukup signifikan dan ini bisa jadi modal bagus untuk melangkah ke kuartal IV-2020. (*)