ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Sebanyak 60 pemuda Malaysia yang mengikuti program Sekolah Kepemimpinan Masa Depan Malaysia (MFLS) ke 3.
Kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 3 sampai 9 Maret 2020 dilaksanakan di beberapa negara ASEAN antara lain Indonesia, Brunei Darussalam dan Kamboja, sedangkan untuk Indonesia, lokasi penempatan para peserta berada di Provinsi Aceh, Jakarta dan Padang.
Yang di Aceh para peserta MLFS ini ditempatkan di dua gampoeng yakni Gampong Seupeu dan Gampong Nusa yang berada di kabupaten Aceh Besar.
Pemuda-pemudi Malaysia ini tinggal di rumah-rumah masyarakat setempat dan para peserta memiliki orang tua angkat selama program ini berlangsung.
Penempatan para peserta ini dibagi menjadi dua kelompok antara lain di Gampong Seupeu sebanyak 30 peserta dan di Gampoeng Nusa sebanyak 30 peserta.
Masyarakat Gampong menyambut dengan sangat antusias ketika mereka datang. Mereka mengikuti berbagai aktivitas dan kegiatan dengan keluarga angkat mereka seperti berkebun, bersawah dan aktivitas harian lainnya yang biasa dilakukan masyarakat setempat sehingga diharapkan mereka mampu mengambil nilai-nilai kepemimpinan serta terbiasa dalam kehidupan bermasyarakat.
Ketua KNPI, Wahyu Saputra, SE mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih kepada masyarakat dan pemuda gampong Seupeu dan Nusa karna telah menerima dan memuliakan tamu dari Malaysia, ini menunjukkan bahwa kita orang aceh benar-benar punya sifat pemulia jame yang layak diteladani.
“Kami atas nama DPD KNPI Aceh berterima kasih kepada masyarakat Gampoeng Seupeu dan Gampoeng Nusa, yang telah bekerja sama dalam menyambut tamu dari Malaysia, tamu kita ini tidak lain adalah calon pemimpin pemimpin besar di Negeri jiran di masa depan” ujar Wahyu
Deni Setiawan SH selaku Koordinator homestay pada program ini juga menyampaikan bahwa masyarakat gampông Seupeu dan Nusa sangat baik dalam menyambut kedatangan pemuda dari Malaysia tersebut.
“Kami berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut, karena sangat berdampak positif dan kedepan kita harap.
jangka waktu yang diberikan pada program ini bisa lebih lama sehingga para peserta lebih membaur dan menikmati lagi segala keunikan dan kekhasan budaya dan adat istiadat yang ada Aceh” ungkap deni.