Disdik Aceh Launching 68 Blud

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Tekonologi (Kemendikbud) mencatat Aceh menjadi satu-satunya daerah dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tertinggi dan tercepat, dengan me-launching 68 sekolah dari 153 BLUD SMK negeri yang ada di Aceh.

ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Tekonologi (Kemendikbud) mencatat Aceh menjadi satu-satunya daerah dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tertinggi dan tercepat, dengan me-launching 68 sekolah dari 153 BLUD SMK negeri yang ada di Aceh.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, mengatakan kemajuan anak-anak Aceh itu mampu menjadikan tanah rencong sebagai pencatat sejarah di dunia pendidikan kejuruan, terhitung jumlah BLUD SMK di seluruh Indonesia hingga Maret 2023 telah mencapai 112 sekolah, dengan rincian Jawa Timur sebanyak 20 SMK, Jakarta 10 SMK, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 3 SMK, Sulawesi Selatan 19 SMK, Sumatera Utara 25 SMK, Jawa Babat 35 SMK, dan yang terakhir Aceh akan melahirkan 68 BLUD SMK

.“Alhamdulillah Aceh menjadi yang terbanyak, launching hari ini sangat bersejarah dan perlu dicatat sampai kelak,” kata Alhudri saat me-launching BLUD SMK di SMK 3 Banda Aceh, Jumat 17 Maret 2023.

Alhudri menjelaskan tujuan BLUD ini sebagai legal standing SMK untuk melakukan produk yang dihasilkan peserta didik sesuai dengan keahlian dan potensi yang dimiliki, sekaligus mengedukasi peserta didik dalam menghadapi masa kerjanya nanti.Kemudian, meningkatkan kredibilitas guru sehingga siap melahirkan inovasi keterbarukan terkait dengan pembelajaran dan kewirausahaan, untuk meningkatkan perekonomian mikro masyarakat sekaligus menekan angka inflasi di Aceh. “Kegiatan ini diikuti oleh semua SMK yang ada di Aceh,” tutupnya

Direktur Jendral Pendidikan Vokasi, Kemendikbud RI, Kiki Yuliati, mengucapkan selamat kepada 68 SMK yang ada di Aceh, sebab berhasil menjadi BLUD SMK terbanyak dan tercepat se Indonesia.“Alhamdulillah Aceh menjadi satu-satunya daerah dengan BLUD SMK tidak hanya terbanyak, tapi juga tercepat,” kata Kiki saat menyampaikan sambupat pada me-launching BLUD SMK di SMK 3 Banda Aceh.

Kiki menyebutkan dalam dunia pendidikan, vokasi terdapat nilai ekonomi yang tinggi selain nilai pendidikan.

Kata dia, karena itu tidak boleh ada pendidikan vokasi dilakukan tanpa memperhatikan pertumbuhan ekonomi di sekitarnya, sehingga peserta didik dan pendidik disarankan untuk terus melakukan diskusi dengan pelaku usaha, pimpinan daerah, sektor ekonomi apa yang akan dikembangkan di sana.

“Di sanalah pendidikan vokasi berkontribusi baik melalui SDM maupun inovasi yang dimiliki, jadi kita tidak perlu menunggu industry besar untuk menjadi besar, namun ketika menumbuhkan perekonomian masyarakat disitulah kita kuat,” ungkapnya.

Kemudian nilai yang harus ada dalam pendidikan vokasi ada nilai sosial, pertumbuhan ekonomi yang tidak proposional akan menumbuhkan kesenjangan sosial, makanya dibutuhkan hal tersebut dalam dunia pendidikan vokasi.

Mari kita fikirkan bersama-sama bagaimana cara membangkitkan SMK yang ada di Aceh ini,” tuturnya.Selain itu, ia mengungkapkan sebagai sekolah BLUD artinya satu sisi SMK di Aceh mendapat keleluasaan, dan otonomi lebih dalam mengelola anggaran dan sumber daya yang ada di sekolah.

Kata dia, tapi jangan lupa otonomi dan akuntabilitas merupakan tanggung jawab dua sisi mata uang yang tidak boleh diambil salah satu, sebab ketika ketika diberi otonomi ada tanggung jawab.

“Mudah-mudahan dengan menjadi BLUD selain menjadi lebih otonom, juga lebih bertanggung jawab dalam mengelola sekolahnya, semoga ini bisa meningkatkan pendidikan vokasi di