https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

Dinas Pariwisata Aceh Singkil
Pulau Panjang tempat anjing dievakuasi (Agus/detikcom)

ACEHSATU.COM | ACEH SINGKIL – Foto dan video soal anjing bernama Canon mati setelah ditangkap untuk dipindah dari Pulau Banyak ke daratan Aceh Singkil viral. Dinas Pariwisata Aceh Singkil menduga ada pihak yang sengaja membesar-besarkan masalah itu.

“Yang jelas kalau saya lihat ini ada framing dari pihak tertentu sehingga ini dikemas menjadi viral. Padahal masalahnya sepele sekali, masyarakat di sana padahal sangat terbuka dengan dunia pariwisata,” kata Kadisparpora Aceh Singkil Edi Hartono kepada wartawan, Senin (25/10/2021).

Edi mengatakan masalah yang terjadi adalah hal sepele. Dia menduga ada yang ingin membuat Aceh Singkil jelek.

"Kalau saya melihat ini ada tindakan mengarah atau mem-framing sehingga dengan kasus matinya anjing ini Aceh Singkil jelek. Saya melihat ada kegiatan framing atau mengarahkan ke sana," jelasnya.

Dia mengatakan Dinas Pariwisata Aceh Singkil sudah beberapa kali menegur pemilik resort agar tidak memelihara anjing di tempat wisata. Teguran lisan dan tulisan dilayangkan setelah ada imbauan larangan memelihara anjing dan babi di kawasan wisata Pulau Banyak.

Dinas Pariwisata Aceh Singkil
Pulau Panjang tempat anjing dievakuasi (Agus/detikcom)

"Kita sudah sampaikan, di sini ada faktor kelalaian dari pemilik menyikapi apa yang sudah kita sampaikan," ujarnya.

Edi bakal melakukan evaluasi terhadap penanganan satwa liar. Evaluasi juga bakal dilakukan terhadap pemilik resort.

"Kita berharap kejadian ini merupakan kejadian pertama dan terakhir, kita akan mengadakan evaluasi kembali terhadap resort-resort di kawasan pariwisata sehingga ini tak terulang kembali," beber Edi.

Sebelumnya, cerita soal anjing bernama Canon yang mati setelah ditangkap itu diunggah salah satu akun Instagram. Akun tersebut mengunggah sejumlah foto dan video terkait Canon.

Pemilik akun juga mengunggah video yang menunjukkan proses penangkapan Canon oleh Satpol PP. Dalam video itu, tampak ada sejumlah petugas Satpol PP yang memegang kayu dan berdiri mengelilingi Canon.

Satu orang di antaranya mengarahkan kayu ke rantai tempat Canon diikat. Anjing itu ditundukkan. Pemilik akun menyebut kejadian itu terjadi di Pulau Banyak, Aceh Singkil.

Pemilik akun menyebut anjing tersebut kemudian dimasukkan ke keranjang kecil, lalu dibawa pergi. Dia menyebut anjing itu tak bisa bernapas dan akhirnya mati.

Satpol PP Aceh Singkil menjelaskan cara membawa anjing itu dari Pulau Banyak ke daratan Aceh Singkil.

"Anjingnya waktu dievakuasi ke Singkil, diikat pakai rantai dan dimasukkan ke keranjang kol. Cuma itu. Keranjang itu diikat biar nggak pecah," kata Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil, Ahmad Yani, saat dimintai konfirmasi, Sabtu (23/10).

Dia juga menepis narasi dari salah satu akun Twitter yang menyebut mulut anjing itu diikat. Dia menyatakan mulut anjing itu tidak diikat.

"Kalau memang diikat mulutnya, dari sana sudah mati. Itu pembunuhan namanya. Nggak ada kita ikat mulutnya, siapa pula yang berani pegang anjing itu. Yang berani itu kan tuannya," jelasnya.

Ahmad mengatakan proses penangkapan anjing disaksikan pengelola resort. Anjing tersebut dievakuasi ke daratan Singkil untuk diserahkan kembali ke pemiliknya.

"Sampai ke kantor anjingnya sudah mati. Kemudian kita lapor ke Sekda dan anjingnya kita kuburkan," ujarnya.

Dia mengatakan sebenarnya ada dua anjing pemilik resort yang dievakuasi. Satu anjing betina hidup dan sempat dipelihara di kantor Satpol PP sebelum akhirnya diambil pemilik.

"Anjing betina kita pelihara, kita kasih makan telur dan nasi. Itu anggota yang rawat dan sudah kita serahkan ke pemiliknya," tuturnya. (*)