ACEHSATU.COM | Aceh Utara – Relawan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe – Aceh Utara telah mengerahkan beberapa relawan pengajar untuk Mengajar siswa-siswi cara pendaftaran kuliah dan cara mengakses beasiswa di pedalaman Aceh Utara beberapa waktu lalu.
Hampir semua dari mereka siswa di pedalaman Aceh Utara tidak mengerti cara mendapatkan beasiswa kuliah, Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum HMI Cabang Lhokseumawe – Aceh Utara, Muhammad Fadli
“Setelah relawan HMI datang ke lapangan, maka oleh karena itu nanti para relawan ini harus menjadi mentor untuk mereka yang mau melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.
Apalagi sekarang sudah era digitalisasi, presentase setiap tahunnya untuk siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi jika digabung hanya sekitar 5 -10 siswa saja.
Maka harapan kami dengan adanya program HMI mengajar ini kedepan presentase yang melanjutkan studi ke Universitas bisa bertambah,” sebut M Fadli
Selama satu pekan mulai tanggal 19-25 September 2022 lalu, HMI telah mengirim relawan mengajar ke pendalam Aceh Utara.
HMI tersebutb mengerahkan Relawan di beberapa SMA pedalaman di Aceh Utara, seperti di SMAN 2 Langkahan, Desa Luboek Pusaka, SMAN 1 Geurdong Pase, Desa Dayah Seupeng, SMAN 2 Kuta Makmur, Desa Sidomulyo.
“Mudah-mudahan program ini terus bisa dilakukan, sehingga HMI bisa menginisiasikan sebuah program pengabdian yang dinamakan dengan HMI Mengajar.
Program ini difokuskan untuk SMA-SMA yang sudah kelas tiga di pedalaman di Aceh Utara, untuk kemudian mengajarkan beberapa materi penting tentang tata cara melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
“Materi yang diajarkan sangat basic sekali, yaitu tata cara pendaftaran perkuliahan di perguruan tinggi, dan cara mengakses beasiswa untuk keluarga kurang mampu.
Karena selama ini siswa SMA yang ada di pedalaman sangat minim informasi tentang cara pendaftaran kuliah.
Bahkan ada yang tidak tau bahwa ada beasiswa yang akan menanggung semua kebutuhan mahasiswa selama kuliah nanti,” terangnya.
Sambung Fadli, banyak di antara mereka bahkan hampir semua tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan lebih memilih mencari kerja,” ucapnya.
Fadli menguraikan, data persentase hasil diskusi HMI dengan Kacabdisdik Lhokseumawe bahwasanya di Aceh Utara dan Lhokseumawe kurang lebih siswa yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi setiap tahunnya hanya 25-27 persen.
“Selebihnya memilih jalan yang lain, ini angka yang sudah sangat bagus. Namun jika kedepannya mencapai 50 persen siswa di Aceh Utara dan Lhokseumawe sudah melanjutkan ke perguruan tinggi, maka tentunya sudah semakin bagus,” demikian M Fadli.