Demo PT PIM, Ratusan Anak Korban Konflik Tuntut Tenaga Kerja Lokal

Demo PT PIM dilakukan ratusan massa yang tergabung dalam Jaringan Anak Syuhada Aceh (JASA) Aceh Utara Senin, (16/11/2020).
Demo PT PIM
Ratusan massa yang tergabung dalam melakukan unjuk rasa di depan pintu gate A2 PT PIM, Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara, Senin (16/11). (ANTARA/HO)

Demo PT PIM

ACEHSATU.COM | LHOKSEUMAWE – Demo PT PIM dilakukan ratusan massa yang tergabung dalam Jaringan Anak Syuhada Aceh (JASA) Aceh Utara Senin, (16/11/2020).

Mereka melakukan aksi unjuk rasa menuntut PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) untuk mempekerjakan tenaga kerja lokal atau putra daerah setempat.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan anak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu berlangsung di depan pintu gate A2 PT PIM di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara, Senin (16/11).

Dalam aksi yang dikawal ketat personil kepolisian itu, para peserta aksi meminta PT PIM agar memberikan hak-hak anak pejuang Aceh, karena selama ini pihaknya merasa hanya menjadi penonton di tanah kelahiran sendiri. Sebagaimana yang dijanjikan pihak perusahaan untuk lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal.

“Setahun lalu PT PIM pernah membuka lapangan pekerjaan dan memprioritaskan tenaga kerja lokal sebanyak 10 orang, akan tetapi tidak satupun diterima, oleh karena itu kami menuntut janji pihak PT PIM,”kata Koordinator Aksi Mulyadi.

Demo PT PIM
Ratusan massa yang tergabung dalam melakukan unjuk rasa di depan pintu gate A2 PT PIM, Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara, Senin (16/11). (ANTARA/HO)

Dikatakan, pihaknya juga meminta dana CSR dari PT PIM untuk merehab rumah-rumah korban konflik di Aceh, terutama anak-anak para syuhada yang menjadi korban konflik.

“Kami juga meminta pembinaan dari PT PIM kepada anak-anak dan masyarakat miskin yang menjadi korban pasca konflik di Aceh,”katanya.

Sebelum aksi dimulai, kata dia, pihaknya sudah melakukan audiensi dengan pihak PT PIM untuk menghadirkan direktur utama, namun dari hasil audiensi pihak perusahaan meminta waktu dan belum siap menemui para peserta aksi.

"Direktur meminta waktu terkait persoalan ini, maka kami akan tetap menunggu hingga tiga hari. Jika dalam tiga hari kedepan belum juga ada kepastian maka aksi akan dilakukan kembali,"katanya

Ia menambahkan, jika tuntutan tersebut tidak dikabulkan maka pihaknya akan bertahan dan akan menempati lokasi unjuk rasa dengan mendirikan kamp, hingga direktur bersedia menemui para peserta aksi.

"Kami akan bertahan disini, sampai direktur turun kesini untuk menyahuti apa yang menjadi tuntutan kami,"katanya.

Jaringan Anak Syuhada Aceh (JASA) Aceh adalah sebuah wadah tempat menghimpun anak-anak yang menjadi korban konflik di Aceh. (*)