Dayah Usen dan Mancang, Gampong Ternak Sapi Kabupaten Pijay

Sejak belasan tahun lalu, tapi secara intensif kini baru memasuki tahun ke empat. Dari 87 KK, dua pertiga diantaranya menggeluti usaha pemeliharaan sapi.
Sapi hasil penggemukan BUMG Dayah Usen Kecamatan Meurahdua, Pidie Jaya
Sapi hasil penggemukan BUMG Dayah Usen Kecamatan Meurahdua, Pidie Jaya

ACEHSATU.COM | PIDIE JAYA – Dayah Usen dan Mancang, Gampong Ternak Sapi Kabupaten Pijay. Selain bertani, mayoritas penduduk Gampong Dayah Usen Kemukiman Kuta Baroh Kecamatan Meurahdua, Pidie Jaya, mengandalkan pendapatan dari hasil ternak khususnya sapi. Pemeliharaan ternak besar sudah digeluti.

Sejak belasan tahun lalu, tapi secara intensif kini baru memasuki tahun ke empat. Dari 87 KK, dua pertiga diantaranya menggeluti usaha pemeliharaan sapi.

Keuchik Dayah Usen, Fakhri, dalam keterangannya kepada ACEHSATU.COM, menyebutkan, pemeliharaan untuk penggemukan dilakukan secara berkelompok.

Mereka tergabung dalam wadah Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) yang diberi nama  BUMG “Makmu Beurata” dengan jumlah ternak 60 ekor. Ada juga sejumlah warga yang memelihara secara pribadi untuk peranakan. Gampong ini bebas dari ternak berkeliaran, termasuk juga Desa Meunasah Mancang (tetangga Dayah Usen)

Pemeliharaan yang tujuannya untuk peranakan adalah dengan mengandangkan atau tidak dilepas dan jika usianya sudah tiba maka dilakukan kawin suntik atau Artificial Insemination) atau lazim disebut AI.

Kawin suntik untuk kebuntingan, lanjut Fakhri, dilakukan oleh petugas peternakan setempat. “Alhamdulillah, usaha penggemukan sapi berjalan lancar,” imbuh Keuchik Dayah Usen dengan rasa lega.

Ditambahkan mungkin karena kebanyakan penduduk Dayah Usen bergelut dengan ternak, sehingga ada warga yang menamai dengan sebutan Gampong Ternak. Dan, itu dinilai wajar-wajar saja. 

Bahkan, penduduk setempat bertekat untuk terus memelihara ternak khususnya sapi secara berkelanjutan. Mumpung dengan adanya dana desa, peluang tersebut akan terus dilakukan, kata Fakhri.

Ketua BUMG Makmu Beurata, Helmi, juga mengomentari hal sama. Ditanya menyangkut dengan pakan, Helmi mengatakan, hingga saat ini belum ada kendala. Apalagi, hampir semua lahan pekarangan termasuk pinggiran sungai (krueng) di desa tersebut ditanami rumput gajah.

Begitu pula tentang pemasaran. Banyak warga dari kecamatan tetangga atau luar Pijay yang datang langsung ke Dayah Usen. Seperti jelang Idul Adha tahun ini, warga butuh untuk qurban dan sembelih hari meugang, imbuh Helmi.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Masyarakat Peteriner (Kesmapet), drh Amirullah, yang dikonfirmasi wartawan harian ini membenarkan, Dayah Usen adalah Gampong Penggemukan Sapi di Pijay. Betapa tidak, hampir semua KK di desa tersebut bergelut dengan usaha pemeliharaan sapi.

Begitu halnya Gampong Meunasah Mancang (tetangga Dayah Usen). Sebagian besar warga di gampong tersebut juga menggeluti usaha penggemukan sapi. “Untuk tahun 2021 ini, BUMG Makmu Beurata Dayah Usen diusulkan sebagai calon Kelompok Expo Ternak Tingkat Provinsi,” kata Amirullah.