Corona Dijadikan Alasan Ekonomi Anjlok, Rizal Ramli: Ilmu Pengibulan Tingkat Dewa

Wabah virus corona alias Covid-19 yang berasal dari Wuhan, China, dijadikan alibi oleh pemerintah Indonesia terhadap kondisi ekonomi domestik yang anjlok.

ACEHSATU.COM | JAKARTA — Wabah virus corona alias Covid-19 yang berasal dari Wuhan, China, dijadikan alibi oleh pemerintah Indonesia terhadap kondisi ekonomi domestik yang anjlok.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam banyak forum selalu membahas hal ini.

Katanya, virus corona membuat prediksi pertumbuhan ekonomi global dan banyak negara direvisi.

Termasuk growth Indonesia yang di dalam APBN 2020 dipasang 5,1-5,5 persen, diubah menjadi 5,0-5,4 persen.

Alasan yang dipakai oleh menteri keuangan terbaik dunia ini adalah dengan mengacu kepada ekonomi China yang diprediksi anjlok karena wabah Covid-19.

Tercatat ekonomi China pada akhir tahun 2019 kemarin masih tumbuh sekitar 6 persen, tapi pada kuartal I tahun ini diprediksi turun 1 persen. Jika ekonomi China turun 1 persen, maka Indonesia yang menjadi mitra dagang terbesar kedua China akan turun jua.

Diprediksi, pertumbuhan ekonomi RI turun dari sekitar 5 persen menjadi sekitar 4,7 persen. Semua alasan inilah yang dipakai Sri Mulyani dan pemerintahan rezim Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin.

Namun, untuk langkah konkret mengantisipasi semua itu nihil. Begitulah yang diungkapkan mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri, Dr. Rizal Ramli.

Menurutnya, isu corona hanya dijadikan bahan bancakan oleh pemeritntah dan menterinya untuk melegitimasi ketidakbecusan bekerja.

“Padahal tanpa (virus) corona pun, ekonomi Indonesia semakin nyungsep karena salah kelola. Benar-benar ilmu pengibulan sudah tingkat Dewa,” ujar pria yang akrab disapa RR ini kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (28/2/2020).

Ekonom senior ini juga mengkritisi statment para pejabat negara yang mengait-ngaitkan virus corona dengan perekonimian Indonesia yang stagnan dan berpotensi melemah.

Para pejabat itu, disebutkan Rizal Ramli tidak beralasan. Karena di sisi yang lain, Indonesia diklaim tidak sama sekali terjangkit Virus Corona.

“Banyak pejabat yang ngaku virus corona nyaris tidak ada di Indonesia. Tapi ketika index dan rupiah anjlok, para pejabat semua bilang akibat corona,” tegasnya.

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) juga telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,1-5,5 persen menjadi 5-5,4 persen.

Penyebabnya, virus corona dinilai bakal berdampak ke perekonomian tanah air. Hal itu sejalan dengan banyak ekonom yang memprediksi ekonomi Indonesia berpotensi turun 0,3 persen. (*)

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.