https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

Kapolsek Lumbang, AKP Muhamad Dugel.
Kapolsek Lumbang, AKP Muhamad Dugel.

ACEHSATU.COM | PROBOLINGGO – Fenomena bocah 12 tahun yang divonis mati namun hidup kembali di Probolinggo, Jawa Timur juga pernah dialami Kapolsek Lumbang, Polres Probolinggo, AKP Muhamad Dugel (52).

Saat ditemui di ruangannya, pria 52 tahun ini mengatakan saat masih kecil dirinya juga pernah mengalami kondisi seperti yang dialami Siti Hafifah Wardah.

Namun yang membedakan, saat itu kondisinya terus membaik dan nafasnya semakin beraturan sehingga bisa meneruskan kehidupanya hingga sekarang.

Kejadian yang menimpanya ini dialaminya saat dia menganjak kelas 2 SD. Saat itu dia tidak sengaja menenggak minyak tanah yang dijual oleh orangtuanya di wilayah Lumajang.

Dugel pun sempat dilarikan ke rumah sakit setempat dan divonis tim medis telah meninggal dunia.

Mendengar penjelasan dari dokter, suasana duka pecah.

Dia kemudian dibawa pulang dari rumah sakit. Setelah tiba di rumah dirinya hendak dimandikan.

Namun anehnya, bapak anak dua ini menunjukan tanda tanda kehidupan dan sehat hingga sekarang

‘”Saat itu saya masih kecil, dan kejadian tersebut juga yang bercerita orang tua saya, kalau saya dulu sempat meninggal sekitar 4 jam, kemudian hidup kembali,” ujar AKP M Dugel, di kantornya, Rabu (19/8/2020).

Kapolsek Lumbang, AKP Muhamad Dugel.
Kapolsek Lumbang, AKP Muhamad Dugel.

Dugel menambahkan, dirinya tidak merasakan apa-apa saat mengalami mati sesaat tersebut, yang terasa dirinya seperti bangun dari tidur.

” Semenjak kejadian tersebut, hidupnya saya selalu ada keajaiban dan merasa selalu dibarengi keberuntungan,” ujarnya.

“ Mungkin ini namanya rahmat dan karunia Tuhan,“ sambung Dugel.

Memasuki usia remaja, Dugel mencoba mendaftar Secaba Polri dan gagal di pantukir, beruntungnya saat itu ada kebijakan bila di Pantukir Secaba gagal bisa lolos ke Secatam.

Waktu berlalu dan keberuntungan kembali berpihak kepadanya , saat dirinya lulus mendaftar sekolah dijenjang ke lebih tinggi.  Kemudian dia lulus di sekolah calon perwira, dan saat ini sudah berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP).

“ Tidak menyangka hidup saya yang sederhana , kini menjadi kapolsek , dan ini merupakan karunia Allah Ta’ala.” Sambungnya.

“Sebagai manusia dan hidup dimasyarakat, tidak ada yang kita sombongkan, hendaknya selalu berbuat baik sesuai dengan jabatan. Karena hidup ini hanya titipan dan sesaat, dan nanti ada perhitunganya di akhirat,“ tandasnya. (*)