Berita Lainnya

Hukum

Politik

anak stunting
Kegiatan rembuk stunting kabupaten aceh tamiang tahun 2021. Kamis (16/6/2021) acehsatu.com/ist
Bupati : Orang tua Tidak Perduli Dengan Pertumbuhan Anak Stunting. ACEHSATU.COM [ ACEH TAMIANG – Hasil peninjauan yang dilakukan petugas masih banyak orang tua tidak perduli dengan pertumbuhan anak stunting (gizi buruk) padahal pemerintah berusaha semaksimal mungkin melakukan pencegahan dengan turun langsung kerumah-rumah masyarakat yang memiliki balita stunting. Kondisi ini diungkapkan Bupati Aceh Tamiang, Mursil dalam kegiatan rembuk stunting kabupaten aceh tamiang tahun 2021 yang bertema "Mari Kita Wujudkan Generasi Sehat dan Cerdas yang Islami dan Berprestasi". "Saat ini umumnya yang terjadi di Aceh Tamiang ialah, orangtua dari anak stunting tidak peduli dengan keadaan anaknya dan terlalu pasrah dengan apa yang terjadi,” ujarnya Ditambahkan, inilah yang menjadi tanggungjawab kita bagaimana cara kita menjelaskan kepada masyarakat bahwa pentingnya pertumbuhan anak stunting karena ketika orangtua anak tidak peduli maka semua program ini akan menjadi sia-sia. Kabar baiknya lanjut Bupati, saat ini sudah banyak ibu-ibu hamil yang datang ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan setiap bulannya, dengan begitu ibu-ibu hamil akan mendapatkan penanganan yang baik dari petugas Puskesmas. "Anak stunting terjadi bukan setelah dilahirkan melainkan sejak dalam kandungan,” ujar Mursil lagi. Maka dari itu lanjut Bupati lagi, jika ada data ibu hamil yang jarang datang ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan, pihak Puskesmas perlu menanyakan hal tersebut jika perlu, datang kerumahnya untuk mengedukasi orangtua pentingnya pemeriksaan dan makan makanan bergizi. Ia juga menghimbau kepada Kepala Dinas kesehatan agar bekerjasama dengan Puskesmas, Camat dan para Datok Penghulu untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama ibu hamil dan yang memiliki anak balita pentingnya mencegah Stunting pada anak. "Kedepannya Saya ingin disetiap ruangan Camat ada dibuat tabel stunting yang menerangkan tingkat Stunting setiap bulannya di Kecamatan masing-masing, Begitu juga dengan Kepala Dinas Kesehatan agar membuat pertemuan rutin untuk mengevaluasi,” pinta Bupati. Aceh Tamiang salah satu kabupaten yang diintervensi terkait banyak stunting, kondisi tersebut bukanlah suatu hal yang membanggakan, untuk itu semua pihak harus ikut berperan aktif dalam permasalahan ini.. Sebelumnya Kepala Bappeda Aceh Tamiang, Drs Rianto Waris memaparkan singkat terkait rembuk stunting terintegritas di Aceh Tamiang, bahwa aksi integrasi penurunan stunting adalah instrumen dalam bentuk kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam pencegahan dan penururan Stunting. Ia juga menjelaskan salah satu tujuan penanggulanan stunting terintegritas dengan meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat untuk mencegah stunting. Terkait strategi pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Aceh Tamiang, salah satunya dengan cara sikronisasi perencanaan dan program kegiatan dan penguatan data dan informasi. Selanjutnya pemaparan oleh Kepala Dinas Kesehatan Ibnu Aziz SKM, menjelaskan stunting ialah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya. Sedangkan penyebabnya diantaranya praktek pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan, kurangnya akses untuk makanan bergizi dan kurangnya akses untuk air bersih dan sanitasi. Acara diakhiri dengan Penandatangan komitmen bersama dalam hal komitmen penuh mendukung penuh upaya percepatan pencegahan dan penanggulanan Stunting terintegritas di Kabupaten Aceh Tamiang dengan konsisten dan berkelanjutan oleh Bupati dan dilanjutkan dengan Wakil Bupati serta seluruh SKPK, Camat dan seluruh undangan yang berhadir. Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Aceh Tamiang, T Insyafuddin pimpinan DPRK, Sekda, Asra dan sejumlah pejabat lainnya di lingkungan Pemkab Aceh Tamiang. (*)

Bupati : Orang tua Tidak Perduli Dengan Pertumbuhan Anak Stunting.

ACEHSATU.COM [ ACEH TAMIANG – Hasil peninjauan yang dilakukan petugas  masih banyak orang tua tidak perduli dengan pertumbuhan anak stunting (gizi buruk) padahal pemerintah berusaha semaksimal mungkin melakukan pencegahan dengan turun langsung kerumah-rumah masyarakat yang memiliki balita stunting.

Kondisi ini diungkapkan Bupati Aceh Tamiang, Mursil dalam kegiatan rembuk stunting kabupaten aceh tamiang tahun 2021 yang bertema “Mari Kita Wujudkan Generasi Sehat dan Cerdas yang Islami dan Berprestasi”.Kamis (17/6/2021)

“Saat ini umumnya yang terjadi di Aceh Tamiang ialah, orangtua dari anak stunting tidak peduli dengan keadaan anaknya dan terlalu pasrah dengan apa yang terjadi,” ujarnya

Ditambahkan, inilah yang menjadi tanggungjawab kita bagaimana cara kita menjelaskan kepada masyarakat bahwa pentingnya pertumbuhan anak stunting karena ketika orangtua anak tidak peduli maka semua program ini akan menjadi sia-sia.

Kabar baiknya lanjut Bupati, saat ini sudah banyak ibu-ibu hamil yang datang ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan setiap bulannya, dengan begitu ibu-ibu hamil akan mendapatkan penanganan yang baik dari petugas Puskesmas.

“Anak stunting terjadi bukan setelah dilahirkan melainkan sejak dalam kandungan,” ujar Mursil lagi.

Maka dari itu lanjut Bupati lagi,  jika ada data ibu hamil yang jarang datang ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan, pihak Puskesmas perlu menanyakan hal tersebut jika perlu, datang kerumahnya untuk mengedukasi orangtua pentingnya pemeriksaan dan makan makanan bergizi.

Ia juga menghimbau kepada Kepala Dinas kesehatan agar bekerjasama dengan Puskesmas, Camat dan para Datok Penghulu untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama ibu hamil dan yang memiliki anak balita pentingnya mencegah Stunting pada anak.

Wakil Bupati Aceh Tamiang T Insyafuddin melakukan penandatangan komitmen bersamaupaya percepatan pencegahan dan penanggulanan Stunting terintegritas di Kabupaten Aceh Tamiang. Kamis (17/6/2021) acehsatu.com/ist

Tabel Stunting

“Kedepannya Saya ingin disetiap ruangan Camat ada dibuat tabel stunting yang menerangkan tingkat Stunting setiap bulannya di Kecamatan masing-masing, Begitu juga dengan Kepala Dinas Kesehatan agar membuat pertemuan rutin untuk mengevaluasi,” pinta Bupati.

Aceh Tamiang salah satu kabupaten yang diintervensi terkait banyak stunting, kondisi tersebut bukanlah suatu hal yang membanggakan, untuk itu semua pihak harus ikut berperan aktif dalam permasalahan ini..

Sebelumnya Kepala Bappeda Aceh Tamiang, Drs Rianto Waris memaparkan singkat terkait rembuk stunting terintegritas di Aceh Tamiang, bahwa aksi integrasi penurunan stunting adalah instrumen dalam bentuk kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam pencegahan dan penururan Stunting.

Ia juga menjelaskan salah satu tujuan penanggulanan stunting terintegritas dengan meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat untuk mencegah stunting.

Terkait strategi pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Aceh Tamiang, salah satunya dengan cara sikronisasi perencanaan dan program kegiatan dan penguatan data dan informasi.

Gagal Tumbuh

Selanjutnya pemaparan oleh Kepala Dinas Kesehatan Ibnu Aziz SKM, menjelaskan stunting ialah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya.

Sedangkan penyebabnya diantaranya praktek pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan, kurangnya akses untuk makanan bergizi dan kurangnya akses untuk air bersih dan sanitasi.

Acara diakhiri dengan Penandatangan komitmen bersama dalam hal komitmen penuh mendukung penuh upaya percepatan pencegahan dan penanggulanan Stunting terintegritas di Kabupaten Aceh Tamiang dengan konsisten dan berkelanjutan oleh Bupati dan dilanjutkan dengan Wakil Bupati serta seluruh SKPK, Camat dan seluruh undangan yang berhadir.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Aceh Tamiang, T Insyafuddin pimpinan DPRK, Sekda, Asra dan sejumlah pejabat lainnya di lingkungan Pemkab Aceh Tamiang. (*)