,

Bukti Baru Perusakan Hutan di Suaka Margasatwa Rawa Singkil

Perambahan Rawa Singkil

Bukti Baru Perusakan Hutan di Suaka Margasatwa Rawa Singkil

Ekosistem lahan gambut lansekap terestrial paling efektif penyerapan karbon ini sedang dikeringkan dan dirambah untuk perkebunan kelapa sawit.

Oleh: Yusmadi Yusuf

Ekosistem lahan gambut lansekap terestrial paling efektif penyerapan karbon ini sedang dikeringkan dan dirambah untuk perkebunan kelapa sawit.

SUAKA Margasatwa Rawa Singkil, kawasan hutan rawa gambut yang kaya keanekaragaman hayati saat ini sedang dalam masa kritis.

Perambahan Rawa Singkil untuk dijadikan kebun sawit ilegal masih terus terjadi. Pemilik kebun sawit ilegal itu, sebagian besar bukan warga setempat.

Ekosistem lahan gambut lansekap terestrial paling efektif penyerapan karbon ini sedang dikeringkan dan dirambah untuk perkebunan kelapa sawit.

Fakta ini terungkap dari hasil investigasi Rainforest Action Network.

LSM lingkungan ini mengungkap perambahan skala besar dalam kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil sedang terjadi.

Rekaman satelit dan drone menunjukkan sedikitnya 26 km kanal baru telah digali pada tahun 2023, naik dari 9 km pada tahun 2022. Pembangunan kanal baru menunjukkan peningkatan hilangnya hutan Rawa Singkil yang kaya karbon ini.

Peningkatan pembangunan kanal baru ini konsisten dengan data yang mengkhawatirkan yang menunjukkan peningkatan hilangnya hutan di Rawa Singkil, yaitu kebalikan dari tren yang terjadi di sebagian besar hutan primer di Indonesia.

Informasi lengkapnya ada dalam video berikut ini: