Beredar Foto Pembakaran Al Qur’an di Xinjiang, Ini Fakta Sebenarnya

Pengecekan fakta ini dilakukan AFP Indonesia dan AFP Hong Kong, dilansir Senin (20/1/2020). Tiga foto dibagikan ribuan kali di Facebook, disertai klaim bahwa Al Qur;an telah dibakar di Xinjiang.

ACEHSATU.COM | INTERNATIONAL – Persekusi muslim suku Uighur di Xinjiang oleh pemerintah China tengah menjadi sorotan dunia internasional. Seiring dengan pembahasan itu, muncul foto-foto viral di media sosial tentang pembakaran Al Qur’an di Xinjiang. Ternyata cuma satu foto yang benar dari Xinjiang, namun ini memicu salah paham.

Pengecekan fakta ini dilakukan AFP Indonesia dan AFP Hong Kong, dilansir Senin (20/1/2020). Tiga foto dibagikan ribuan kali di Facebook, disertai klaim bahwa Al Qur;an telah dibakar di Xinjiang.

“Hanya satu dari foto-foto ini yang diambil dari Xinjiang selama pemusnahan barang-barang sitaan keagamaan ‘ilegal’ tahun 2014. Dua foto lainnya sebenarnya menunjukkan tumpukan Al Qur’an-Al Qur’an rusak oleh Kedutaan Arab Saudi di Maroko tahun 2016,” demikian tulis kantor berita asal Prancis ini.

Foto-foto ini beredar sejak 10 Januari 2020 kemarin. Postingan ini telah dibagikan lebih dari 9.200 kali. Foto pertama menunjukkan sejumlah pria berdiri di sekeliling tumpukan pelbagai barang. Foto kedua dan ketiga menunjukkan cetakan Al Qur’an berada di atas tanah. Gambar yang memicu kesalahpahaman tersebut adalah seperti ini:

Cek Kebenaran Foto Viral soal Al Qur'an Dibakar di XinjiangT
angkapan layar dari unggahan menyesatkan. (Facebook via AFP)

Unggahan itu dilengkapi dengan keterangan berbahasa Indonesia dan Arab ini diakhiri dengan pesan, “Bagikan dan sebarkan kejahatan komunis Tiongkok terhadap Muslim.” Ada tulisan Arab ‘al muslimin; di akhir keterangan. Keterangan itu menggunakan istilah ‘Turkestan Timur’.

Kelompok hak asasi manusia dan ahli mengatakan lebih dari sejuta orang Uighur dan minoritas muslim lain telah ditahan di kamp konstentrasi di provinsi bagian barat laut China itu. Radio Free Asia, media yang berbasis di Washington Amerika Serikat (AS), melaporkan pada September 2017, otoritas China telah meminta keluarga muslim menyerahkan barang-barang keagamaan, termasuk Al Qur’an dan sajadah, kepada otoritas.

Foto-foto ini telah beredar di Facebook pada 2018 dan dapat dilihat di sini, di sini, di sini, dan di sini, dibagikan lebih dari 450 kali dengan klaim serupa.

Foto yang sama juga dibagikan di Facebook, di sini dan di sini bersamaan dengan klaim serupa dalam bahasa Melayu Malaysia. Unggahan itu telah dibagikan 5.500 kali. Foto serupa juga dibagikan lewat bahasa Arab di sini.

Foto-foto itu telah dibagikan dalam konteks yang menyesatkan. Cuma satu dari tiga foto ini yang diambil asli dari Xinjiang selama masa penghancuran barang-barang keagamaan ‘ilegal’ pada 2014. Dua lainnya menunjukkan sejumlah Al Qur’an yang memang sudah rusakdi Kedutaan Arab Saudi di Maroko, tahun 2016.

Foto pertama

Satu logo koran pemerintah China ‘Harian Rakyat’ bisa dilihat di bagian kanan atas dari foto pertama di gambar yang menyesatkan ini. Dilacak menggunakan Google reverse image dan diikuti dengan pencarian menggunakan kata kunci tertentu, terungkap bahwa gambar ini telah digunakan Harian Rakyat pada 11 Januari 2014, judulnya, ‘Hancurkan Tiga Barang Produk Audiovisual Ilegal’. Tiga barang ilegal ini meliputi aktivitas keagamaan ilegal, publikasi keagamaan ilegal, dan konten penyebaran keagamaan daring ilegal.

Berikut adalah tangkapan layar dari Harian Rakyat:

Cek Kebenaran Foto Viral soal Al Qur'an Dibakar di XinjiangFoto: Foto dari Harian Rakyat, China, soal Xinjiang. (AFP)

Di bawah ini adalah perbandingan dari tangkapan layar dari gambar pertama yang mengandung penyesatan (kiri) dan gambar dari Harian Rakyat (kanan).

Cek Kebenaran Foto Viral soal Al Qur'an Dibakar di XinjiangFoto: Gambar perbandingan foto viral soal Xinjiang. (AFP)

Laporan dengan huruf China di tiga paragraf awal berarti “Pada 10 Januari, daerah Yopurga Xinjiang menggelar pemusnahan barang-barang yang melanggar hak cipta, pembajakan, dan publikasi ilegal (yang disita) pada 2013.”

“6.311 Keping produk audio-visual ilegal, 872 salinan buku keagamaan ilegal, manuskrip dan grafik tempel telah dibakar, termasuk delapan komputer, mesin pembaca, 13 kartu multimedia, dan lebih dari 300 gambar kartun, 43 pakaian, dan lima cincin, yang semuanya adalah produk ‘tiga barang ilegal’.”

“Beberapa tahun terakhir ini, ada peningkatan pembajakan di daerah ini, publikasi ilegal, dan aktivitas publikasi ilegal, perlindungan hak milik intelektual, pemurnian lingkungan sosial dan mewujudkan lingkungan sosial yang baik dan harmonis.”

Foto kedua

Foto kedua dipublikasikan di sini dalam sebuah laporan berbahasa Inggris Iran dari media IFP News pada 4 Oktober 2016. Judulnya, “Al Qur’an ditaruh di tempat sampah oleh Kedutaan Arab Saudi di Maroko menyulut kemarahan”.

Paragraf pertama berbunyi, “Sejumlah foto aneh beredar di media sosial Maroko pekan ini. Tumpukan boko, dikumpulkan secara hati-hati dalam aneka warna, teronggok secara menyedihkan di tengah tanah kosong, Al Bawaba melaporkan, sebagaimana diliput Press TV.”

“Sungguh, ini adalah cetakan Al Qur’an, kitab suci Islam. Ini dibuang dekat tumpukan sampah menyebabkan kemarahan di seluruh Maroko, menurut laporan HuffPost Arabi.”
Di bawah ini adalah tangkapan layar perbandingan antara gambar kedua di unggahan (kiri) dan gambar di IFP News (kanan).

Cek Kebenaran Foto Viral soal Al Qur'an Dibakar di XinjiangFoto: Perbandingan foto viral yang menyesatkan soal Xinjiang (kiri) dan foto dari IFP News (kanan). (AFP)
AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.