https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

penembakan-bos-pelayaran-di-kelapa-gading-
Foto: Rekonstruksi Penembakan Bos Pelayaran di Kelapa Gading (Rahel Narda Caterina)

ACEHSATU.COM | JAKARTA – Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi kasus penembakan bos pelayaran Sugianto (51) di Kelapa Gading.

Dalam rekonstruksi ini, tersangka Nur Luthfiah (34) meyakinkan suami siri, Ruhiman (42) hingga para eksekutor agar mau membantunya membunuh Sugianto yang merupakan bosnya.

Dilansir detikcom, pada Selasa (24/8/2020), rekonstruksi digelar di depan Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.

Rekonstruksi dipimpin oleh Wadir Krimum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, Kamit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Noor Marghantara dan Kanit I Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Herman Edco Simbolon.

Ada adegan 2 yang diperagakan oleh tersangka Nur Luthfiah (34) dan Ruhiman dalam rekonstruksi ini.

Rekonstruksi ini menggambarkan bagaimana Nur Luthfiah membujuk suami untuk mencarikan eksekutor untuk membunuh korban.

“Kalau ada (eksekutor) aku kasih Rp 200 juta. Karena kalau dia (korban, red) ada, aku yang lewat,” ujar AKP Noor Maghantara menirukan ucapan Nur Lutfiah.

Percakapan itu terjadi di rumah Nur Luthfiah. Saat itu Ruhiman alias Maman tak langsung mengamini permintaan sang istri.

“Aku pikir-pikir dulu. Oke nanti aku kabarin,” ujar Ruhiman ditirukan oleh Noor Marghantara.

Setelah mendapatkan eksekutor, Ruhiman melakukan pertemuan.

Dalam pertemuan yang digelar di sebuah hotel di kawasan Kota Tangerang itu dihadiri Ruhiman, tersangka Syahrul (58), Rosidi (52) dan Dedi Wahyudi (45).

Dalam pertemuan tersebut, Ruhiman meyakinkan para eksekutor untuk membantu Nur Luthfiah dengan membawa-bawa nama almarhum ayahanda Nur Luthfiah.

Untuk diketahui, almarhum ayahanda Nur Luthfiah merupakan sosok yang disegani oleh para eksekutor di Lampung.

penembakan-bos-pelayaran-di-kelapa-gading-
Foto: Rekonstruksi Penembakan Bos Pelayaran di Kelapa Gading (Rahel Narda Caterina)

"Ini anaknya Pak Kiai minta tolong dia, untuk melewatkan orang soalnya kalau dia nggak dilewatkan si Luthfi-nya mati. Terus si ini (Luthfi) jadi media untuk memindahkan cahaya-cahaya untuk mengindahkan orangtuanya," ujar Ruhiman menjelaskan soal perencanaan tersebut.

Seperti diketahui, penembakan maut terjadi di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8) pukul 12.00 WIB. Korban Sugianto saat itu hendak pulang ke rumahnya untuk makan siang.

Tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Utara pun telah menangkap pelaku penembakan di Kelapa Gading yang menewaskan bos perusahaan pelayaran, Sugianto (51). Total ada 12 pelaku yang ditangkap terkait kasus tersebut.

"Dari hasil pengungkapan ini, jadi ada 12 tersangka sindikat pembunuhan yang tentunya dengan berbagai peran. Sebagai otak pelaku, kemudian yang merencanakan, kemudian ada yang mencari senjata api, sebagai joki, eksekutor dan ada juga yang membawa senjata api," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/8/2020).

Dua belas tersangka itu adalah Nur Luthfiah (34), Ruhiman (42), Dikky Mahfud (50), Syahrul (58), Rosidi (52), Mohammad Rivai (25), Dedi Wahyudi (45), Ir Arbain Junaedi (56), Sodikin (20), Raden Sarmada (45), Suprayitno (57), dan Totok Hariyanto (64). Para tersangka ditangkap tim gabungan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Utara pada tanggal 21 Agustus 2020 di Surabaya, Jatim, Lampung dan Cibubur, Jaktim. (*)