ACEHSATU.COM | BEKASI – Ayah ABG yang Tewas dengan Tempurung Kepala Terbelah karena Diteriaki Maling: Hukum Berat Pelaku!
Orang tua Abdul Hafiyz atau LEH (16), remaja asal Bekasi yang meregang nyawa setelah diteriaki maling, berharap agar pelaku dihukum berat.
Betapa tidak, sang ayah harus menghadapi kematian putra tercintanya dengan kondisi tempurung kepala terbelah.
“Korban (LEH) sempat terkena tebasan di kepala oleh pelaku sehingga mengakibatkan tempurung kepala belakang terbelah, korban pada saat itu masih mengendarai motor walau kepalanya sudah kena tebasan senjata tajam, kemudian korban terjatuh tidak lebih 25 meter dari lokasi TKP awal,” kata Kapolsek Tarumajaya AKP Edy S kepada wartawan pada Selasa (8/2/2022).
BACA JUGA: Kakek Halim Tewas Usai Teriakan Maling, Apa Pesan Polisi?
Ayahanda LEH (16) yang dibacok hingga meninggal karena diteriaki maling menuntut pelaku dihukum berat. LEH diteriaki maling, padahal sedang mencari kucing. Sebanyak 4 dari 6 pelaku sudah berstatus tersangka.
“Harapan kami agar pelaku diberikan hukuman seberatnya sesuai perbuatan dan pelanggaran yang mereka lakukan dari sisi penganiayaan dengan kekerasan, penyalahgunaan narkoba dan pelanggaran berat mengakibatkan hilang nyawa seseorang,” ujar ayahanda korban, Abdul Hafiyz, ketika dihubungi pada Sabtu (12/2/2022).
Abdul menuturkan bahwa dirinya dan pihak keluarga telah ikhlas dengan kepergian putranya yang masih tergolong anak baru gede (ABG) itu. Ia masih tidak menyangka akan kehilangan anaknya sebelum matahari terbit.
BACA JUGA: Mirip Kasus Kakek Halim, Tempurung Kepala ABG Ini Terbelah Usai Dikira Maling
“Insya Allah kami ikhlas walaupun sedih, sedih bukan berarti kami tidak ikhlas, terkadang terkenang. Manusiawi lah menurut saya, orang tua mana yang tidak syok dengan kepergian anaknya, matahari terbenam nasih ketemu dengan anaknya, tapi belum matahari terbit sudah tidak berjumpa lagi,” tuturnya.
Di mata sang ayah, Abdul Hafyiz, LEH adalah sosok yang pendiam. Menurutnya LEH selalu giat belajar ketika di rumah.
“Almarhum ini sosok yang pendiam, kalau di rumah pendiam tidak banyak bicara. Tapi, tekun mengerjakan tugas-tugas dari sekolah, rajin salat lima waktu,” ujar Hafiyz saat dihubungi detikcom, Jumat (11/2/2022).
“Malah tanpa kami ketahui terkadang dia salat malam, informasi dari neneknya. Karena almarhum ini tidur dengan neneknya di kamar bawah, kami di kamar atas,” tambahnya.
Peristiwa keji itu terjadi di Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (5/2) pekan lalu. Polisi sudah menangkap pelaku pembunuhan LEH (16), yakni kelompok berandalan bernama ‘Brotherstres’. Total ada 4 dari 6 orang yang sudah ditangkap polisi. Empat orang yang menjadi tersangka adalah AB (21), RF (19), FH (19), dan IA (17).
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa pilu itu menimpa seorang anak baru gede (ABG) asal Bekasi yang sedang mencari kucing peliharaannya.
Korban berinisial LEH (16 tahun). Sebelum tewas mengenaskan, LEH terlibat cekcok dengan sejumlah orang, yang 4 di antaranya telah diringkus polisi. (*)