https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

Bahaya angin duduk
Ilustrasi. Net

ACEHSATU.COM | KESEHATAN – Bahaya angin duduk menjadi momok tersendiri bagi kita. Karena itu kita harus tahu gejala angin duduk.

Apalagi angin duduk kerap disalahartikan sebagai serangan jantung.

Angin duduk atau angina adalah nyeri dada yang muncul akibat adanya gangguan aliran darah ke jaringan otot jantung.

Apa saja penyebab, gejala, dan bahaya angin duduk?

Simak lengkapnya dalam pembahasan berikut.

Angin duduk terjadi ketika pembuluh darah jantung (koroner) mengalami penyempitan.

Perlu diketahui bahwa pembuluh koroner jantung berfungsi untuk mengalirkan darah yang kaya akan oksigen ke otot jantung, agar jantung dapat memompa darah dengan baik.

Ketika pembuluh koroner ini mengalami penyempitan, suplai oksigen untuk otot jantung akan terganggu, sehingga jantung tidak dapat memompa darah dengan maksimal. Kondisi ini juga dikenal dengan penyakit jantung koroner.

Penyebab penyakit jantung koroner adalah pembentukan plak atau tumpukan lemak di pembuluh darah koroner (aterosklerosis).

Pembuluh darah koroner yang sudah menyempit tersebut dapat makin menyempit saat pengidap melakukan aktivitas.

Selain akibat penyakit jantung koroner, angin duduk juga dapat muncul akibat pembuluh darah koroner menyempit sesaat karena otot pembuluh darah yang menegang (angin duduk varian).

Angin duduk ini bisa terjadi kapan saja, bahkan ketika seseorang sedang beristirahat.

Gejala dan Bahayanya

Seperti telah disebutkan di awal, gejala utama angin duduk adalah nyeri dada, berupa nyeri seperti ditindih atau ditekan benda berat.

Nyeri yang timbul akibat angin duduk dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti leher, lengan, bahu, punggung, rahang, dan gigi. Pada wanita, terkadang nyeri dada dapat terasa seperti ditusuk benda tajam.

Adapun beberapa gejala lain yang dapat menyertai nyeri dada pada angin duduk adalah:

1.Keringat dingin.
2.Mual.

Bahaya angin duduk
Ilustrasi. Net

3. Pusing.

4.Lemas.
5.Sesak napas.

Gejala angin duduk lebih sering timbul saat beraktivitas, dan mereda atau hilang jika pengidapnya beristirahat atau meminum obat. Angin duduk jenis ini disebut angin duduk stabil. Pada kasus tertentu, angin duduk tidak dapat hilang walaupun sudah beristirahat dan minum obat, atau timbul saat seseorang sedang beristirahat. Angin duduk jenis ini disebut dengan angin duduk tidak stabil.

Lalu, apa bahaya angin duduk? Angin duduk dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya, yaitu serangan jantung. Serangan jantung merupakan kondisi gawat darurat dan harus segera ditangani. Segeralah ke IGD rumah sakit terdekat, jika mengalami gejala serangan jantung.

Bagaimana Mencegah Bahaya Angin Duduk?

Jika mengalami gejala seperti angin duduk yang telah dipaparkan tadi, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetaui penyebabnya. Sebab, deteksi dini dapat mencegah berbagai risiko berbahaya yang dapat ditimbulkan akibat angin duduk.

Jika dokter meresepkan obat, sebaiknya minum sesuai anjuran, dan terapkan beberapa kebiasaan sehat berikut di rumah:

1.Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

2.Perbanyak makan makanan yang mengandung banyak serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
3.Membatasi konsumsi makanan-makanan yang mengandung lemak jenuh.

4.Tidak makan melebihi porsi atau kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.

5.Tidur yang cukup, yaitu 6-8 jam sehari.

6.Mengelola stres dengan baik.

7.Menjaga berat badan ideal.
8.Tidak merokok.

9.Membatasi konsumsi minuman beralkohol.

Rutin berolahraga, misalnya bersepeda santai, berjalan kaki, atau berenang.
Itulah sedikit penjelasan tentang bahaya angin duduk yang harus diwaspadai. (*)