https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

Cuci darah
Balita di Aceh sudah tujuh kali cuci darah dan masih dirawat karena gagal ginjal akut. (Foto: Agus Setyadi/detikSumut)

ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Bocah empat tahun dinyatakan menderita gagal ginjal akut. Sebelum dirawat insentif di rumah sakit, bocah malang itu sempat tidak buang air kecil atau kencing selama dua hari.

Kini bocah itu sudah tidak sadarkan diri dan dirawat di Ruang PICU RSUD Zaionel Abidin, Banda Aceh. Kartina, ibu bocah itu kemudian menceritakan peristiwa yang dialami anaknya itu.

Kata dia, sudah 13 hari anaknya dirawat di rumah sakit. “Si adek sudah tujuh kali cuci darah selama 13 hari di sini,” kata Kartina saat ditemui di RSUDZA Aceh, Kamis (20/10/2022).

Dia mengaku anaknya itu mengalami demam pada Oktober lalu, kemudian untuk menurunkan demam itu dia memberikan anaknya obat parasetamol.

BACA: Anaknya Gagal Ginjal Akut Sampai 7 Kali Cuci Darah, Ini Cerita Pilu Kartina

Saran dokter, kata dia, ketika anak demam maka harus cepat diberikan parasetamol agar tidak step.

Setelah demam, anaknya mencret dan muntah-muntah. Nafsu makan dan minum anaknya berkurang. Kartina memanggil perawat ke rumah agar anaknya diinfus.

Kartina tersadar anaknya sudah dua hari tidak buang air kecil setelah tangan, mata, dan kakinya bengkak. Dia lalu melepas infus dan membawa anaknya ke Rumah Sakit Datu Beru, Aceh Tengah, Jumat (7/10).

Setelah dicek darah dan hasilnya keluar esok harinya, dokter menyatakan ginjal anak Kartina bermasalah. Sang anak dirujuk ke RSUDZA.

“Sampai ke sini betul ginjalnya bermasalah, nggak berfungsi. Harus cuci darah,” jelas Kartina sambil terisak.

Hari keempat dirawat, sang anak mulai buang air kecil dalam jumlah sedikit. Namun hari selanjutnya kondisinya drop dan tidak sadarkan diri.

Kartina mengaku belum mengetahui penyebab anaknya gagal ginjal. Padahal di keluarga tidak ada riwayat yang menderita penyakit serupa.

“Ini kami terkejut, sakit nggak pernah. Tiba-tiba demam, nggak pipis (dua hari) katanya ginjal. Dari keluarga nggak ada riwayat,” kata perempuan asal Aceh Tengah ini.

Dia berharap, pemerintah segera menemukan obat untuk mengobati gagal ginjal yang diderita anaknya. Saat ini, Satu-satunya cara penyembuhan hanya dengan cuci darah.

“Kita mau ada obatnya biar anak kami sembuh, yang kena yang lain juga bisa sembuh,” harapnya. (*)