Anak 2 Tahun yang Nangis di Pinggir Jalan Ternyata Dibuang Ibunya

Warga Desa Blang Gleum, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, geger dengan penemuan balita usia dua tahun yang hanya menggunakan popok bayi.

ACEHSATU.COM | ACEH TIMUR – Warga Desa Blang Gleum, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, geger dengan penemuan balita usia dua tahun yang hanya menggunakan popok bayi.

Bocah malang tersebut ditemukan sedang menangis di pinggir jalan nasional.

“Bayi yang diperkirakan berusia dua tahun itu ditemukan tadi subuh sekitar pukul 04.50 WIB. Waktu ditemukan anak ini menangis dia memanggil ‘mak, mak’,” kata Kapolsek Julok AKP Masri Aswara kepada wartawan, Rabu (26/2/2020).

Masri menjelaskan, bayi tersebut pertama sekali ditemukan oleh seorang warga saat pulang dari warung kopi. Warga tersebut sempat ketakutan sehingga memanggil masyarakat lainnya untuk mendekat ke bayi tersebut.

Ketika disamperin, bayi tanpa baju tersebut sedang berdiri di pinggir jalan. Kedua saksi merasa kasihan sehingga membawa bocah tersebut ke rumah seorang warga.

Dinsos Aceh Timur, melalui Kepala UPTD Ayeum Mata, Wadi Fatimah SH, dan petugas Satuan Bhakti (Sakti) Peksos Cut Fahrayeni, telah mengungjungi Ali yang sedang menjalani perawatan di RSUD Kota Langsa, Jumat (28/2/2020).

Ali adalah ayah kandung Putri Bilqis (2 thn) bocah yang ditinggalkan ibu kandungnya di pinggir jalan daerah Kecamatan Julok saat perjalanan dari Banda Aceh ke Kota Langsa, Rabu (26/2/2020) sekitar pukul 04.00 WIb.

Kemudian Putri Bilqis ditemukan oleh warga lalu diserahkan ke UPTD Ayeum Mata Dinsos Aceh Timur.

Setelah menjenguk ayah Bilqis di rumah sakit, jelas Wadi Fatimah, ternyata Ali tidak tahu cerita sebenarnya jika istrinya tega menelantarkan anak kandung mereka.

Ali mengetahui peristiwa itu setelah diberitahu oleh anaknya Abdullah.

“Sambil menangis, Ali berucap sedih, begitu tega istrinya menelantarkan anak kandung mereka”, ungkap Wadi Fatimah.

Kemudian Ali bercerita bahwa ia sudah setahun sakit lumpuh, sehingga segala kebutuhan rumah tangga dicari oleh istrinya sambil merawatnya, dan membesar anak.

Selain itu mereka tinggal di rumah kontrakan di Banda Aceh. Sebelumnya Ali bekerja sebagai tukang bangunan, tapi sejak sakit semua tanggungjawab rumah tangga ditanggungg oleh sang istri.

“Mungkin karena beratnya beban hidup yang ia jalani sehingga membuatnya stres dan tega menelantarkan anak kandungnya sendiri,” ungkap Wadi Fatimah, menduga motif sang ibu yang tega menelantarkan anaknya.

Saat ini, ungkap Wadi Fatimah yang juga Kasi Rehabsos di Dinsos Aceh Timur ini, tidak mengetahui keberadaan ibunda Bilqis, dan tidak bisa dihubungi karena HP nonaktif.

Sedangkan, Bilqis masih dalam pengasuhan pihak UPTD Dinsos Aceh Timur. (*)

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.