https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

ACEHSATU.COM Kisah perang konyol. Perang seringkali ditandai dengan mempertaruhkan nyawa pemuda atau pemudi untuk menang mempertahankan harga diri dan kebenaran nasional atau bahkan seluruh dunia.

Namun, ada juga perang yang pernah terjadi di dunia ini karena alasan yang cukup konyol, seperti memperebutkan ember, babi, dan anak anjing yang menggemaskan.

Dikutip Kompas.com dari Military.com, Berikut sejumlah kisah perang konyol yang pernah ada, meliputi trik murahan, akhir yang menggelikan hingga perang yang paling tidak perlu sepanjang masa:

1. Perang kue

Setelah toko kue Mexico City dihancurkan oleh gerombolan pelanggar hukum pada 1828, pemiliknya yang merupakan seorang koki Perancis bernama Remontel meminta pemerintah Meksiko untuk membayar ganti rugi.

Namun, permintaannya hanya diabaikan. Sehingga, dia mencoba meminta bantuan pemerintah Perancis, tetapi sama saja ia tidak mendapatkan respons baik saat itu.

Semua orang, kecuali mungkin Remontel dengan cepat melupakan permintaannya itu.

Sepuluh tahun kemudian, insiden itu entah bagaimana menarik perhatian Raja Louis-Phillipe.

Ia tiba-tiba menuntut orang Meksiko untuk membayar Remontel, termasuk suku bunga 90 persen. Ketika mereka menolak, Perancis memblokade Meksiko dan menduduki kota Veracruz.

Kebenaran paling menyedihkan di balik Perang Kue ini adalah bahwa tidak ada yang benar-benar peduli dengan kue atau tokonya Remontel.

Mereka hanya menginginkan uang. Jenderal Meksiko Antonio Lopez de Santa Anna keluar dari pensiun untuk melawan Perancis, tetapi bahkan dia tidak bisa membantu.

Perancis tetap tinggal sampai Meksiko setuju untuk membayar.

2. Perang Telinga Jenkins

Pada 1731, seorang pedagang Inggris bernama Robert Jenkins dihentikan oleh otoritas Spanyol dan dituduh menyelundup.

Orang Spanyol menyita seluruh muatannya. Untuk ukuran yang baik dan tanpa alasan, mereka juga memotong telinganya.

Delapan tahun kemudian, Inggris menggunakan alasan itu untuk memaksa orang Spanyol keluar dari Karibia dan Amerika Selatan.

Jadi Inggris melancarkan perang yang menyebabkan 25.000 tewas atau terluka dan hampir 5.000 kapal hilang untuk membalas dendam.

3. Perang opium

Aturan pertama menghasilkan uang adalah menemukan kebutuhan dan memenuhinya. Pada akhir 1830-an, Inggris membutuhkan teh China, sutra, dan produk lainnya.

Satu-satunya masalah adalah orang China tidak benar-benar membutuhkan barang Inggris, jadi ada sedikit ketidakseimbangan perdagangan.

Inggris mengatasinya dengan membuat kebutuhan untuk pihak China secara diam-diam, yaitu melalui perdagangan opium.

China mulai menggunakan militernya untuk menegakkan hukum narkoba, menghentikan penyelundup Inggris, dan mencegah orang-orang China kecanduan opium.

Inggris menjerit dan mulai menggunakan Angkatan Laut Kerajaan untuk perang menegakkan prinsip-prinsip “perdagangan bebas” di China.

Hal itu membuat China menerima 7.000 ton opium tahunan di bawah todongan senjata, serta membuka lima pelabuhan untuk kapal Inggris dan menyerahkan Hong Kong.

Ilustrasi perang opium. [British Museum Via Military.com](British Museum Via Military.com)

Itu mungkin adalah kesepakatan perdagangan terburuk dalam sejarah kesepakatan perdagangan yang pernah ada.

4. Perang ketel

Nama “Kettle War” tidak begitu banyak menggambarkan perang seperti bagaimana umumnya, tapi semua yang terjadi itu konyol.

Selama lebih dari satu abad, Belanda utara telah menjadi republik merdeka, tetapi Belanda selatan didominasi oleh Kekaisaran Romawi Suci.

Suatu hari pada 1784, kaisar tiba-tiba memutuskan bahwa dia ingin pelabuhan di selatan dibuka untuk perdagangan melalui Sungai Scheldt, yang terputus di utara dan telah berlangsung selama 100 tahun.

Alih-alih meminta dengan baik, Kaisar Romawi Suci mengirim sekelompok kapal ke bukaan sungai, termasuk kapal andalan dengan teknologi terbaru saat itu, yaitu kapal Le Louis.

Armada yang kuat itu disambut oleh satu kapal Belanda, Dolfijn, yang melepaskan satu tembakan langsung ke Le Louis.

Serangan itu tidak melukai siapa pun, tetapi menabrak ketel sup yang menyebabkan kapal itu segera menyerah.

Kaisar sangat marah. Setelah kehilangan kapalnya yang keren, negara-negara lain di Eropa memperhatikan apa yang terjadi.

Kekaisaran Romawi Suci terpaksa meninggalkan rancangannya untuk Belanda bagian selatan. (*)