https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

MTQ melayu
Mewakili Gubeneur Aceh, Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan, Sumber Daya Manusia, dan Hubungan Kerja Sama, Drs Bukhari MM menyampaikan sambutan pada pemembuka MTQ Internasional Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) di Halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Senin (13/12/2021) malam. Acehsatu.com/ist

ACEHSATU.COM [ BANDA ACEH – Aceh mendapat kepercayaan  sebagai tuan rumah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) yang diikuti 16 provinsi dan tujuh Negara  

MTQ internasional dunia melayu digelar di halaman Masjid Raya Baiturrahman  sejak Senin (13/12/2021) malam.

Gubernur Aceh diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan, Sumber Daya Manusia, dan Hubungan Kerja Sama, Drs Bukhari MM pada pembukaan MTQ tersebut menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Presiden Dunia Melayu Dunia Islam, Tan Sri Haji Muhammad Ali Bin Muhammad Rustam yang telah memberikan kepercayaan kepada Aceh sebagai tempat penyelenggaraan MTQ Internasional Dunia Melayu Dunia Islam Tahun 2021.

“Event MTQ ini sangat penting artinya bagi Aceh terlebih saat ini Aceh sedang giat-giatnya mempromosikan Destinasi Wisata Islami ditingkat nasional,” ujar Bukhari.

Selain itu lanjut Bukhari, penyelenggaraan event MTQ Dunia Melayu ini dapat menjadi salah satu sarana menjaga kemurnian Al-Quran melalui tradisi lisan para pembaca, sehingga Alquran tetap terjaga eksistensi dan kemurniannya dari satu generasi ke generasi yang lain.

“Upaya menjaga kemurnian Al-Qur’an inilah yang menjadi salah satu misi dan tujuan penting pemerintah Aceh bersama DMDI mengadakan Musabaqah Tilawatil Quran Internasional Dunia Melayu Dunia Islam, ” kata Bukhari.

Bukhari juga mengharapkan agar esensi pergelaran event MTQ itu benar-benar dijadikan sebagai sarana menyebarkan syiar Islam, dan juga ajang memperkuat ukhuwah dan mempererat silaturahim antar sesama masyarakat melayu muslim di seluruh dunia.

“Karena salah satu tujuan utama dibentuknya DMDI adalah meningkatkan ikatan silaturrahmi, sesama masyarakat melayu Islam terutama di kalangan anggota Dunia Melayu Dunia Islam, ” ujar Bukhari.

Sementara Presiden Dunia Melayu Dunia Islam, Tan Sri Haji Muhammad Ali Bin Muhammad Rustam menyampaikan, penghargaan atas dedikasi Pemerintah Aceh hingga acara tersebut dapat dijalankan dengan baik.

“Acara ini diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan dinilai secara adil sehingga mendapatkan kompetensi yang baik, ” kata Muhammad.

MTQ melayu
Mewakili Gubeneur Aceh, Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan, Sumber Daya Manusia, dan Hubungan Kerja Sama, Drs Bukhari MM menyampaikan sambutan pada pemembuka MTQ Internasional Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) di Halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Senin (13/12/2021) malam. Acehsatu.com/ist

Dalam kesempatan itu, Muhammad mengajak semua pihak untuk mengambil hikmah dalam Alquran dan makin mencintai dan memahami kandungan Alquran. Ia juga berharap ummat Islam dapat selalu membaca dan mendengarkan ayat Al Quran.

Sementara itu, Ketua Panitia Acara yang juga Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Emka lidar melaporkan, penyelenggaraan MTQ internasional itu berawal dari surat Gubernur Aceh pada 13 Maret 2021 lalu kepada Presiden Dunia Melayu Dunia Islam, Tan Sri Haji Muhammad Ali Bin Muhammad Rustam berisi permintaan agar event tersebut digelar di Aceh.

“Kemudian pada tanggal 8 Juli Presiden dunia melayu menyetujui MTQ tersebut digelar di Aceh,” kata Emka.

Ditambahkan, acara tersebut awalnya direncanakan digelar pada bulan Ramadhan, namun karena pandemi ditunda dan digelar saat ini.

“MTQ ini berlangsung dari 13 sampai 16 Desember 2021, adapun peserta berjumlah 37 orang yang merupakan perwakilan dari negara sahabat diantaranya Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Afrika Selatan, China, Philipina dan Thailand dan 16 provinsi di seluruh Indonesia,” kata Alidar.

Alidar menjelaskan, peserta dari luar negeri tampil secara virtual dari negaranya masing-masing. Adapun cabang lomba yang diselenggarakan dalam event tersebut hanya satu, yaitu lomba tilawatil Quran.

“Selanjutnya sebagai bentuk perhatian, Pemerintah Aceh akan memberi bonus bagi peserta yang mendapatkan juara satu, dua tiga dan juara harapan,” kata Emka Alidar (*)