Dr dr Safrizal Rahman M Kes

Aceh Masih Kekurangan Dokter Umum dan Spesialis

ACEHSATU.COM | Banda Aceh – Dr dr Safrizal Rahman M Kes SpOT salah satu Akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menyatakan, saat ini Provinsi Aceh masih kekurangan dokter umum maupun spesialis, oleh karena itu pihak kampus terus mengejar produksi kelulusan guna mencapai pemerataan dokter di seluruh Tanah Rencong. Wakil Dekan I Fakultas … Read more

ACEHSATU.COM | Banda Aceh – Dr dr Safrizal Rahman M Kes SpOT salah satu Akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menyatakan, saat ini Provinsi Aceh masih kekurangan dokter umum maupun spesialis, oleh karena itu pihak kampus terus mengejar produksi kelulusan guna mencapai pemerataan dokter di seluruh Tanah Rencong.

Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran USK Dr dr Safrizal Rahman M Kes SpOT mengatakan saat ini jumlah dokter umum maupun spesialis di Aceh sekitar 3.500 orang, yang terdistribusi paling dominan di kota-kota besar seperti Banda Aceh, Aceh Utara, Bireuen, Pidie, Langsa dan lainnya, Selasa (7/2/2023),.

“Masih banyak daerah-daerah yang dari sisi jumlah untuk dokter masih sangat kurang sehingga memang masih ada upaya pemerataan baik dokter umum maupun dokter spesialis di seluruh Aceh,” Ujar Dr dr Safrizal Rahman M Kes SpOT di Banda Aceh.

Saat ini, dia menjelaskan, Aceh memiliki tiga fakultas kedokteran yang menjadi pabrik produksi dokter, meliputi Universitas Syiah Kuala, Universitas Abulyatama, dan Universitas Malikussaleh, sehingga sangat disayangkan kondisi Aceh masih kekurangan dokter umum maupun spesialis.

Selanjutnya Kata Safrizal, dengan adanya tiga fakultas yang rata-rata sudah akreditasi, maka Aceh memiliki potensi untuk mencapai pemerataan dokter, baik yang melakukan pelayanan di Puskesmas maupun rumah sakit umum di kabupaten/kota seluruh Aceh.

Apalagi, lanjut dia, secara nasional Kemendikbud dan Kemenkes juga meminta agar kuota penerimaan peserta didik ditingkatkan, dan Aceh sedang melakukan itu dalam upaya mengejar ketertinggalan jumlah dokter di Indonesia dan khususnya untuk seluruh Tanah Rencong.

“Tentu saja center pendidikan yang baru ini kita terus bergerak untuk bisa meningkatkan daya tampung dari peserta didik agar juga menghasilkan lebih banyak program pendidikan spesialis,” ujarnya.

Dr dr Safrizal Rahman M Kes SpOT menjelaskan, paradigma kesehatan sekarang sudah berubah.

Dulu hanya membutuhkan dokter spesialis penyakit dalam, namun sekarang spesialis penyakit dalam semakin berkembang yang melahirkan sub spesialis dengan jangkauan ilmu semakin luas, sehingga kebutuhan juga semakin meningkat.

Selain itu Safrizal juga menambahkan, Aceh sudah cukup terpenuhi untuk dokter spesialis dasar, namun masih sangat kurang dokter spesialis penunjang, seperti radiologi, patologi klinis, anestesi dan beberapa spesialis lain yang memang masih sangat kurang di wilayah Aceh.

“Sehingga ini harus kita kejar. Selain menghadirkan spesialis ke daerah-daerah tentu juga harus dilengkapi fasilitas, kalau tidak, mereka yang sudah dididik dan siap bekerja memberi pelayanan kepada masyarakat tentu tidak bisa bekerja tanpa bantuan pendukung yang bisa menguatkan kerja mereka,” ujarnya.

Saat ini, Dr dr Safrizal Rahman M Kes SpOT juga menambahkan, dalam lima tahun terakhir, Fakultas Kedokteran USK telah memiliki 14 program pendidikan dokter spesialis, yang bahkan beberapa di antaranya belum ada di kampus lain wilayah sumatera seperti bedah plastik dan mikrobiologi klinik.

“Bahkan beberapa di antaranya itu hanya ada di sumatera seperti bedah plastik, dan mikrobiologi klinis itu barang kali untuk sumatera, hanya Fakultas Kedokteran USK yang punya,” ujarnya.

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.