ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Dua kabupaten di Aceh dilanda banjir luapan setelah diguyur hujan lebat.
Sementara di Aceh Besar malah terjadi kekeringan. BMKG memberi penjelasan terkait perbedaan tersebut.
Dua daerah yang dilanda banjir yaitu Aceh Singkil dan Aceh Selatan. Di daerah ini, ratusan rumah terendam serta seribuan kepala keluarga terdampak.
Sementara di Aceh Besar, kekeringan menyebabkan 1.593 hektare sawah terancam gagal panen.
“Kita di Aceh ada tiga zona yaitu zona musim (zom), zona tidak mengenal musim (non zom) dan zona equatorial yaitu zona di mana akan terjadi hujan ketika matahari berada digaris khatulistiwa. (Sebenarnya) Aceh sekarang sudah memasuki musim kemarau,” kata Kasi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria Ahmad saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (29/1/2020).
Menurut Zakaria, daerah barat selatan Aceh disebut wilayah tidak mengenal musim. Untuk daerah ini bakal ada hujan setiap bulan meski dengan intensitas sedikit, namun berpotensi terjadi hujan lebat jika ada gangguan di Samudra Hindia.
Hujan lebat yang terjadi pada Selasa (28/1) kemarin di daerah tersebut, jelasnya, disebabkan adanya sirkulasi angin tertutup (Edy) di sebelah selatan Simeulue.
“Dengan ada Edy, maka terjadi belokan angin sehingga berpotensi tumbuhnya awan-awan konvektif atau awan hujan,” jelas Zakaria.
Sementara untuk wilayah Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar sebagian, Utara Timur, Aceh Tenggara serta sebagian Aceh bagian tengah masuk dalam zona musim. Untuk daerah ini akan mengalami perubahan cuaca sesuai datangnya musim.
“Untuk zona musim ada juga potensi hujan, tapi sifatnya tidak merata dengan intensitas ringan hingga sedang,” beber Zakaria. (*)