Aceh Berduka, Adnan Ganto Meninggal Dunia

Tokoh Aceh, Dr. HC. Andan Ganto bin Hasan Basri Ganto dikabarkan meninggal dunia Selasa (23/3/2021) pagi ini sekitar pukul 11.00 WIB di RSCM Jakarta.
Adnan Ganto Meninggal Dunia
Adnan Ganto. Foto Net

Adnan Ganto Meninggal Dunia

ACEHSATU.COM | JAKARTA – Tokoh Aceh, Dr. HC. Andan Ganto bin Hasan Basri Ganto dikabarkan meninggal dunia Selasa (23/3/2021) pagi ini sekitar pukul 11.00 WIB di RSCM Jakarta.

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah orang tua/sahabat kita, Ketua Dewan Penasehat PPTIM, Dr. HC. Andan Ganto bin Hasan Basri Ganto, pada hari ini, Selasa, 23 Maret 2021 jam 11.40 WIB di RSCM Jakarta. Kita doakan semoga segala dosa2nya diampuni Allah dan segala amal ibadahnya di terima Allah SWT. Dan kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. Aamiin,” demikian bunyi kabar yang masuk ke Redaksi ACEHSATU.com.

Sebelumnya dikabarkan, Adnan Ganto sudah sudah menjalani operasi saraf terjepit pada tulang belakang di RS Mount Elizabeth Singapura dua tahun lalu.

Setelah itu dan secara berkala melakukan kontrol ke Singapura dan konsultasi dengan dokter yang merawatnya pasca operasi.

Adnan Ganto Meninggal Dunia
Adnan Ganto. Foto Net

Namun sejak Covid 19 yang membatasi perjalanan terutama ke Luar Negeri, maka kontrol rutin tidak bisa dilakukan.

“Ketika ada keluhan pasca operasi maka dilakukan konsultasi di dalam negeri dan sejak beberapa bulan lalu kondisi kesehatan Pak Adnan sempat menurun dan dirawat di ICU RSCM Jakarta. Saat ini juga masih dirawat, tetapi sudah tidak di ICU lagi," ujar Surya Darma, Ketua Umum PP TIM.

Masyarakat Aceh Jakarta yang tergabung dalam Taman Iskandar Muda (TIM) menyatakan sangat berduka atas kepulangan Adnan Ganto.

Adnan Ganto dikenal sebagai Penasihat Ekonomi Pemerintah, khususnya di Kementerian Pertahanan RI.

Adnan Ganti juga menjabat Ketua Dewan Penasehat PP TIM dan penasehat Pemerintah Aceh terkait konversi BPD Aceh menjadi Bank Syariah Aceh.

Karena jasa-jasa dan kontribusinya dalam pengembangan ekonomi Indonesia, Universitas Syiah Kuala menganugerahkannya gelar Dr HC. (*)